Yang kita tau(menurut rekam medis) masih belum ada obat atau alat untuk menyembuhkan penderita HIV terutama untuk stadium 4, namun ada obat untuk menekan virus HIV.
Hal ini karena hingga kini belum ditemukan obat yang mampu menyembuhkan HIV secara total. Pengobatan HIV seperti terapi antiretroviral (ART) hanya memperlambat atau mencegah HIV dari satu tahap ke tahap berikutnya. Obat-obatan HIV pun hanya dapat membantu orang dengan HIV untuk hidup lebih lama dan lebih sehat lagi. Selain itu, pada stadium 4 HIV sudah termasuk kategori penyakit berat atau disebut juga stadium akhir AIDS. Dengan demikian, HIV stadium 4 peluang sembuhnya rendah karena infeksi HIV sudah berkembang menjadi AIDS.
Penyakit HIV disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Pengobatan HIV dengan kombinasi obat antiretroviral (ARV) sayangnya saat ini tidak dapat menyembuhkan infeksi HIV, tetapi bisa menekan replikasi virus serta memungkinkan pemulihan sistem kekebalan individu untuk memperkuat dan mendapatkan kembali kapasitas untuk melawan infeksi oportunistik dan beberapa jenis kanker.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan HIV menjadi empat tahap.
- Tahap 1 (infeksi HIV): Jumlah CD4+ setidaknya 500 sel per mikroliter
- Tahap 2 (infeksi HIV): Jumlah CD4+ adalah 350-499
- Tahap 3 (penyakit HIV lanjut atau AHD): Jumlah CD4+ adalah 200-349
- Tahap 4 (Acquired immunodeficiency syndrome/AIDS): Jumlah CD4+ kurang dari 200
Adapun jumlah CD4+ normal harus antara 500 dan 1.600 sel per mikroliter. Semakin rendah jumlah CD4+, maka semakin tinggi kemungkinan munculnya penyakit oportunistik. Nah, pada tahap keempat sistem kekebalan tubuh sudah sangat buruk sehingga mudah terserang penyakit oportunistik yang menyebabkan AIDS. Penyakit kemudian muncul ketika AIDS misalnya kanker, tuberkulosis, dan radang paru-paru. Jika didiagnosis segera dan langsung menjalani pengobatan, kebanyakan orang yang hidup dengan HIV tidak pernah mengalami HIV stadium lanjut.
Demikian informasi mengenai kesembuhan pada HIV stadium 4. Informasi yang dimuat dalam artikel ini diambil dari berbagai referensi website kesehatan.
