Efek salah minum obat sangatlah fatal sehingga diperlukan resep dokter apabila memang membutuhkan obat. Jangan sampai sembarangan membeli obat warung jika tidak mengetahui penyakitnya.
Dalam memilih obat, tentunya perlu menggunakan resep dokter sehingga sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tubuh. Saat tubuh sakit dan gejalanya terjadi berulang kali maka perlu memeriksakan diri ke dokter. Tujuannya untuk mendapatkan diagnosa, sehingga jelas penyakit yang diderita dan menjadi pemicu gejala-gejala yang selama ini dirasakan.
Tujuan lainnya adalah untuk sembuh, hasil diagnosa dokter menghasilkan resep obat yang kemudian ditebus pasien dan selanjutnya diminum rutin. Hanya saja pengobatan yang dijalani kadang tidak tuntas karena merasa tidak efektif. Kemudian memutuskan untuk menjalani pengobatan alternatif.
Internet sering menjadi tujuan untuk mendapatkan pengobatan dan obat alternatif, dengan harapan bisa mendapatkan obat dan metode pengobatan yang lebih efektif. Sayangnya, jika pemilihan obat dari internet dilakukan secara asal maka ada resiko besar yang menyertainya.
Daftar Isi
ToggleAkibat Jika Salah Minum Obat
Jika salah memilih obat, misalnya obat yang belum memiliki BPOM dan ternyata mengandung bahan berbahaya. Kemudian juga proses pembuatannya tidak diawasi oleh tenaga ahli, sehingga pengaturan dosis minumnya kurang sesuai. Sudah tentu akan menimbulkan banyak resiko, diantaranya adalah:
1. Mengalami Keracunan Obat
Akibat pertama dan yang paling umum terjadi jika salah dalam memilih obat adalah mengalami keracunan obat. Biasanya karena dosis yang berlebihan sehingga menyebabkan kondisi overdosis. Jika hal ini dialami maka pasien membutuhkan penangan lebih serius oleh tenaga medis, yakni dibawa ke UGD.
Kesalahan obat yang menyebabkan overdosis bisa karena obat yang dibeli diproduksi secara asal. Tidak disertai oleh tenaga ahli yang memang memiliki kapasitas memproduksi obat. Sehingga dalam menentukan dosis atau aturan minum juga asal-asalan, yang kemudian menyebabkan pembeli mengalami overdosis.
2. Mengakibatkan Alergi
Minum obat tanpa resep dokter ditambah dengan salah memilih obat, sehingga obat tersebut tidak sesuai dengan penyakit yang diderita. Bisa menyebabkan alergi yang gejalanya cukup beragam. Paling umum adalah mengalami gatal, kulit ruam, muntah, diare, pusing, dan bahkan sampai pingsan.
Resiko alergi antara satu pasien dengan pasien lain berbeda, ada yang gejalanya ringan ada juga yang mematikan. Inilah alasan kenapa dalam memilih obat tidak boleh asal-asalan. Wajib menyesuaikan dengan resep dokter, dan jika memilih obat alternatif maka pastikan sudah punya BPOM agar lebih terjamin.
Selain itu, cek informasi komposisi obat pada label kemasan. Pastikan tidak ada bahan yang memang menyebabkan alergi. Sebab pada beberapa orang memang alergi pada obat jenis tertentu. Oleh sebab itu, pilih obat dengan kemasan jelas dan sesuai standar. Hindari obat racikan tanpa merek dan tanpa label, karena belum jelas asal-usulnya.
3. Mengakibatkan Kerusakan pada Ginjal
Resiko atau akibat berikutnya adalah bisa mengalami kerusakan pada ginjal, sehingga mengalami sejumlah gejala gangguan ginjal. Misalnya pinggang sakit, nyeri saat buang air kecil, dan lain-lain. Umumnya resiko ini dialami oleh pasien yang mengalami sakit ringan misalnya flu, batuk, badan pegal-pegal, dan lain-lain.
Sehingga sengaja tidak memeriksakan diri ke dokter dan lebih memilih minum obat apa saja yang mudah didapatkan, baik di warung maupun apotek. Padahal tanpa resep dokter ada kemungkinan obat yang dipilih salah karena belum menjalani pemeriksaan untuk mengetahui penyakit yang dialami.
Jika sudah terlalu sering minum obat yang salah maka perlahan fungsi ginjal akan terganggu. Tadinya hanya keluhan ringan dan berujung pada gagal ginjal, sehingga harus menjalani cuci darah seumur hidup. Mengerikan, bukan?
4. Menyebabkan Gangguan pada Liver
Salah memilih obat juga bisa menyebabkan kerusakan atau gangguan pada liver (hati). Hal ini dapat terjadi karena organ liver berperan dalam menyaring racun dalam darah untuk kemudian dikeluarkan bersamaan dengan zat sampah lain, seperti urin, keringat, feses, dan lain-lain.
Jika seseorang salah minum obat dan sampai overdosis, maka liver perlu bekerja sangat keras menyaring obat-obatan tersebut. Sebab obat sendiri sejatinya adalah racun yang jika dikonsumsi dengan dosis tepat dan sesuai kebutuhan maka punya efek menyembuhkan.
Sehingga saat salah minum obat terjadi berulang, resikonya liver kehilangan fungsinya atau mengalami kerusakan. Kerusakan pada liver menyebabkan gangguan kesehatan yang kompleks. Sehingga harus waspada dan selalu teliti dalam memilih obat yang akan diminum.
5. Menyebabkan Kondisi Resisten
Mengkonsumsi obat yang salah juga bisa membuat kuman, virus, maupun bakteri penyebab penyakit menjadi resisten. Jadi, saat ada bakteri masuk ke tubuh dan menyebabkan infeksi dan berakhir pada diagnosa suatu penyakit. Misalnya TBC, maka pasien perlu minum obat yang tepat untuk mengatasi TBC tersebut.
Sayangnya karena minim informasi, dan hanya meminum obat untuk meredakan gejala tanpa tahu sedang menderita TBC. Maka obat yang dikonsumsi adalah obat yang salah dan kemudian membuat bakteri TBC di dalam tubuh menjadi kebal atau resisten. Mengatasi hal ini membutuhkan pengobatan lebih intens dan dalam jangka lebih panjang.
6. Mengalami Kerugian Finansial
Resiko terakhir adalah mengalami kerugian finansial. Pertama, kebutuhan keluar uang untuk membeli obat yang salah tersebut. Sebab semua jenis obat kecuali yang diracik sendiri tentu ada biayanya. Bahkan yang diracik sendiri pun perlu keluar uang untuk membeli bahan baku.
Kedua, biaya untuk mengatasi efek samping yang diakibatkan oleh obat yang salah tersebut. Semakin fatal akibat yang ditimbulkan maka semakin besar biaya yang akan dikeluarkan.
Bahkan ada resiko meninggal akibat mengkonsumsi obat yang salah, bisa karena penyakit sudah sangat parah sehingga obat tersebut memperparah kondisi kesehatan pasien.
Apa Kerugian yang Akan Diderita?
Dari penjelasan di atas, maka sembarangan dalam memilih obat bisa menyebabkan kerugian secara material maupun non material. Dampaknya bisa berbahaya bagi kesehatan, karena salah obat bisa memicu kerusakan sejumlah organ vital. Terutama ginjal dan liver yang berperan penting dalam menyaring racun dalam darah.
Kerugian lainnya adalah secara material, sebab obat yang dibeli tentu membutuhkan uang. JIka harganya murah maka masih lumayan, bagaimana jika harganya sangat mahal? Jika sampai order dalam jumlah banyak dan ternyata obat tersebut salah, maka kerugian finansial yang dialami tentu juga besar.
Kerugian ini akan semakin tinggi saat mengalami efek samping pada organ vital. Misalnya ada gangguan pada ginjal, sehingga harus keluar biaya lagi untuk menjalani pengobatan terhadap organ ginjal tersebut. Kerugian ini tentu sangat besar, apalagi jika sampai meregang nyawa.
Oleh sebab itu, wajib teliti pada saat memilih obat. Jika ingin menggunakan obat alami sebagai alternatif maka pastikan sudah punya ijin BPOM. Sekaligus sudah memiliki sertifikasi halal dari MUI, sehingga aman dikonsumsi oleh umat muslim yang berjuang untuk sehat kembali.
Membantu siapa saja agar tidak lagi menelan pahitnya kerugian material maupun non material akibat salah memilih obat. Maka bisa berkonsultasi dengan Konsultan Kesehatan PT Autoimun Care Indonesia.
Artikel Terkait