Search
Close this search box.

4 Dampak Stress Pada Remaja yang Berbahaya

Memahami dampak stress pada remaja tentu menjadi hal penting sebab kondisi ini rentan dialami masyarakat di era modern seperti sekarang. Tuntutan hidup yang terbilang tinggi membuat banyak orang rawan mengalami stress dan berujung depresi. Stress yang tidak segera dikelola atau ditangani nantinya akan memberi efek negatif pada kesehatan.

Dampak Stress Pada Remaja

Stress merupakan kondisi psikis yang tertekan karena otak bekerja secara berlebihan. Bisa dimulai dari satu masalah yang memberi tekanan hebat pada pola pikir. Namun stress tidak hanya mempengaruhi psikis saja namun juga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tidak sedikit orang yang menderita penyakit berbahaya bahkan kompleks karena membiarkan stress berkepanjangan.

Fakta tersebut tentu menjadi perhatian, dan memberi teguran untuk bisa mengontrol stress yang dialami. Agar lebih serius dalam melakukan penanggulangan maka kenali dulu beberapa dampak buruk stress di bawah ini:

1.Kesehatan Perut dan Pencernaan

Pada saat mengalami stress pernahkah merasakan ada kupu-kupu beterbangan di perut? Atau mungkin merasakan sensasi ngilu di usus? Sesuai dengan pernyataan yang dilontarkan dr Kenneth Koch di Wake Forest University, US. Pernyataan tersebut mengungkapkan jika ada relasi antara stress dengan sistem pencernaan. Artinya antara otak dan usus terjalin suatu komunikasi yang satu sama lain akan saling memberikan pengaruh. Dampak stress kerap kali mempengaruhi kondisi kesehatan saluran pencernaan. Sebab stress ini bisa memberi efek meningkatnya asam lambung, menyebabkan diare, sembelit, maupun sekedar rasa mual. Maka sudah bisa diketahui bahwa fakta dampak stress pada kesehatan adalah mempengaruhi kesehatan saluran pencernaan. Bahkan dalam kondisi stress yang lebih serius akan menyebabkan kram di perut, peradangan di usus, ketidakseimbangan bakteri di usus, dan menurunnya aliran darah maupun oksigen ke seluruh tubuh.

ISK

Hal ini bisa terjadi karena diketahui usus atau sistem pencernaan dikendalikan langsung oleh sistem syaraf pusat. Yakni yang ada di sumsum tulang belakang dan juga otak. Tentu bisa dibayangkan betapa besarnya dampak buruk stress terhadap kesehatan. Apalagi melalui sistem pencernaan inilah beragam gangguan kesehatan mulai bermunculan. Sebab terjadi masalah dalam proses penyerapan nutrisi. Nantinya akan langsung berpengaruh pada daya tahan tubuh.

2.Kesehatan dan Penampilan Kulit

Kondisi stress juga memberi dampak kurang menguntungkan pada kesehatan kulit yang tentu perlu diperhatikan. Pertama, stress bisa mempengaruhi respon dalam tubuh. Kondisi ini membuat kulit menjadi lebih sensitif sekaligus reaktif. Inilah alasan kenapa pada orang yang stress luka di kulit yang dialami akan sulit untuk sembuh atau mengering. Kedua, stress bisa memicu peningkatan produksi hormon kortisol. Hormon ini diketahui memiliki andil besar dalam produksi minyak. Sehingga kebanyakan orang yang stress akan memiliki kulit lebih berminyak dari biasanya. Efeknya akan meluas karena bisa membuat tampilan kulit lebih kusam karena mudah kotor. Sampai merangsang terbentuknya jerawat bahkan jerawat batu. Ketiga, Stress juga menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan kulit serius. Seperti psioriasis, eczema, rosacea, dan sensasi gatal-gatal di kulit serta ruam.  Keempat adalah dari reaksi atau perilaku orang yang mengalami stress sehingga memicu masalah kulit. Misalnya menggaruk kulit lebih keras, menjambak rambut, dan lain-lain.

3.Mempengaruhi Kesehatan Jantung

Efek atau dampak stress pada kesehatan tak hanya mempengaruhi kesehatan kulit dan juga pencernaan.  Akan tetapi juga pada kesehatan jantung, dan sudah terbukti dari hasil beberapa penelitian. Penelitian pertama dilakukan pada tahun 2014 di Amerika Serikat yang meneliti hubungan antara stress dengan kerusakan jantung. Penelitian berikutnya dilakukan pada tahun 207 oleh Harvard University yang menemukan fakta menarik. Bahwa orang yang bekerja dengan tekanan tinggi dan dituntut berpikir menggunakan bagian otak yang mengontrol emosi. Lebih rawan mengalami serangan jantung dan tentunya perlu dijadikan perhatian. Kondisi stress membuat kontrol terhadap emosi menjadi lebih sulit yang membuat nafas lebih pendek. Akibatnya asupan oksigen di dalam tubuh akan berkurang dan menyebabkan sistem melambat. Termasuk sistem peredaran darah sehingga menyebabkan tekanan darah meningkat. Inilah alasan banyak orang yang mengalami stress jangka panjang identik dengan penyakit hipertensi.

4.Mempengaruhi Sistem Kekebalan Tubuh

Stress juga memberi dampak buruk bagi daya tahan tubuh karena akan mengalami penurunan. Kondisi ini tak pelak membuat seseorang yang tengah mengalaminya menjadi mudah sakit. Maka penting untuk diketahui sehingga bisa melakukan antisipasi sebelumnya. Penjelasan ilmiahnya adalah ketika stress tubuh akan memacu daya tahan tubuh melakukan reaksi. Reaksi yang muncul adalah tubuh memproduksi hormon kortisol, hormon ini kemudian menghambat pelepasan histamin. Hormon kortisol juga memberi pengaruh pada respon peradangan tubuh yang biasanya muncul untuk menghadapi infeksi. Hal ini membuat daya tahan tubuh melemah karena kemampuan tubuh melindungi infeksi berkurang. Mengenal dan mengetahui dampak stress pada kesehatan yang cukup kompleks, tentu meningkatkan kesadaran untuk mengendalikannya. Usahakan untuk mengontrol stress dengan cepat dan tepat supaya daya tahan tubuh kembali membaik. Tujuannya tentu saja tidak hanya menghindari infeksi masalah kesehatan ringan seperti flu maupun pilek. Akan tetapi juga masalah kesehatan lain yang lebih serius, misalnya serangan jantung, hipertensi, luka di kulit yang sudah mengering, dan lain sebagainya. Semakin tahu dampak buruk yang ditimbulkan stress diharapkan semakin memiliki niat untuk mengatasi stress yang dialami. 

Cara Mengatasi secara Sederhana Menangani Stress

Melihat banyak dampak buruk yang bisa dirasakan tubuh terkait kondisi kesehatannya ketika stress. Maka perlu menanganinya dengan tepat, berikut beberapa kiat sederhana yang bisa dicoba:

Mencoba suasana baru meski hanya keluar ruangan sejenak, supaya pikiran lebih tenang dan jernih. Minum air jangan minuman beralkohol, soda, berkafein, maupun yang mengandung gula tinggi supaya tubuh lebih rileks. Memulai aktif berolahraga untuk memberi sensasi rileks dan bahagia, karena lewat olahraga tubuh memproduksi hormon endorfin. Menjaga pola makan tetap sehat.

Istirahat sejenak atau istirahat yang cukup.

Stress bisa muncul karena beragam sebab, dan baiknya segera diatasi agar efek buruk pada kesehatan bisa diminimalkan. Kebiasaan menyimpan masalah seorang diri juga kerap menjadi penyebab orang mengalami stress berat. Maka usahakan untuk lebih terbuka meski hanya pada satu orang yang dianggap bisa dipercaya. Nikmati hidup dengan optimal, bisa dimulai dengan menghargai dan mencintai diri sendiri. Selain itu bisa berusaha menjauhi orang terdekat yang memberi efek buruk bagi kondisi psikis. Lakukan pula kegiatan atau memilih profesi yang memang disukai. Apabila dilakukan maka bisa mencegah stress dan menghindari dampak stress pada kesehatan seperti yang dijelaskan di atas.

Itulah informasi mengenai dampak stress pada remaja dan cara mengatasinya. Jika informasi kurang jelas silahkan konsultasi pada layanan kami di autoimuncare.co.id/konsultasi

konsultasi dokter
Redaksi Autoimuncare

Tim Redaksi memastikan artikel sesuai standar Kebijakan Redaksional Autoimuncare. Seluruh artikel di Autoimuncare melewati proses penyuntingan bertahap dari ahli medis dan ahli bahasa agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan mudah dimengerti pembaca.

Diskusi Terkait