Search
Close this search box.

Cara Mengatasi Serangan Jantung Saat Sendirian & Waspada Gejalanya!

Tidak semua serangan jantung muncul dengan tanda-tanda yang jelas. Beberapa gejala serangan bahkan tidak terasa di dada. Banyak kasus serangan jantung koroner yang dilaporkan terasa seperti masuk angin, naiknya asam lambung, bahkan flu. Lalu bagaimana cara mengatasi serangan jantung saat sendirian?

Jika Anda berusia 60 tahun atau lebih, kelebihan berat badan, memiliki diabetes, kolesterol tinggi, atau tekanan darah tinggi, maka risiko terkena serangan jantung akan lebih besar.

Lalu Bagaimana Cara Mengatasiserangan Jantung Saat Sendirian?

Orang yang tidak tahu ia sedang mengalami serangan jantung pada akhirnya mengalami risiko fatal kematian, apalagi di saat sendirian. Lalu bagaimana dan seperti apa yang bisa dilakukan jika kemudian mengalami serangan jantung saat sedang sendirian agar bisa menyelamatkan diri sendiri?

Jika Anda, anggota keluarga atau orang di sekitar Anda terkena serangan jantung, jangan panik dan lakukan cara mengatasi serangan jantung berikut sebagai pertolongan pertama pada serangan jantung:

ISK

1. Berhenti melakukan kegiatan apapun dan cari tempat yang aman untuk beristirahat

Ini penting jika Anda yang terkena serangan jantung dan sedang sendirian. Jika sedang berkendara, segera menepi. Jika sedang dekat kompor atau peralatan elektronik, maka ambil jarak yang aman dari barang-barang tersebut.

2. Hubungi nomer bantuan darurat

Jangan abaikan gejala serangan jantung. Jika Anda yang terkena serangan, mintalah bantuan seseorang untuk membawa Anda ke rumah sakit terdekat. Jangan coba-coba berkendara sendiri.

3. Kunyah dan telan satu tablet aspirin

kecuali jika Anda alergi pada obat ini. Aspirin bisa memecah gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah dan bisa menjadi penolong pertama saat terjadi serangan jantung.

Tapi, penderita harus tetap segera dibawa ke rumah sakit karena bantuan aspirin hanya sementara.

Sebagai langkah pencegahan, hindari melakukan sekian hal ini saat serangan jantung terjadi.

Pertama, jangan meminum obat nitrogliserinn, karena obat ini hanya untuk pasien dengan angina dan belum terbukti bisa membantu pasien serangan jantung. Kedua, jangan menekan dada dan batuk. Bisa jadi ini akan menimbulkan sesak yang justru menyulitkan untuk bernapas.

Anda harus lebih berhati-hati jika gejala-gejala berikut mulai terjadi:

1. Mual dan hilangnya selera makan

Seperti yang sudah disebutkan di atas, gejala serangan jantung yang berhubungan dengan pencernaan lebih umum dialami oleh wanita dibanding pria. Mual, muntah, perut yang membengkak bisa terjadi saat serangan jantung.

Ini diakibatkan oleh buruknya sirkulasi darah karena kerja jantung melemah atau pembuluh darah tersumbat. Rasa tidak nyaman ini akan terasa semakin parah jika digunakan beraktivitas, namun akan berkurang saat berisitirahat.

2. Dada terasa tidak nyaman

Sebagai gejala serangan jantung yang paling umum, rasa nyeri di dada adalah yang paling sering membuat orang panik. Nyeri ini biasanya muncul di bagian dada kiri, terasa seperti ditekan atau diremas.

Tetapi, uniknya, sakit dada tidak selalu terasa ketika serangan jantung terjadi – terutama pada wanita. Mereka biasanya cenderung merasa dadanya panas (mirip asam lambung naik). Jadi, kedua tanda ini harus diwaspadai jika terjadi tiba-tiba.

Perbedaan asam lambung dan penyakit jantung memang terkadang sulit di bedakan, untuk itu diagnosa lebih lanjut juga penting sekali kita lakukan di dokter.

3. Nyeri yang menyebar ke bagian-bagian tubuh lainnya

Sakit di bagian dada adalah gejala serangan jantung yang umum, tapi sebetulnya nyeri ini juga bisa muncul di bagian-bagian tubuh lain. Banyak yang mengalami nyeri yang bermula di dada lalu menyebar ke pundak, kedua lengan, punggung, leher, rahang, atau perut.

Pria lebih sering merasakan nyeri di bagian lengan kiri saat terjadi serangan jantung; sementara wanita bisa merasakan nyeri di kiri atau kanan atau diantara kedua tulang belikat. Nyeri akibat serangan jantung bisa datang dan pergi, tidak terlalu terasa, tapi bisa juga sangat parah.

4. Pusing dan berkunang-kunang

Banyak hal yang membuat Anda merasa hilang keseimbangan dan seperti mau pingsan. Mungkin karena kurang makan atau minum, atau berdiri dari posisi rebah terlalu cepat.

Tapi, jika Anda tiba-tiba merasa oleng dan dibarengi oleh rasa tidak nyaman di dada dan sesak nafas, maka segera hubungi dokter.

Ini bisa menjadi tanda turunnya tekanan darah secara drastis akibat jantung tidak memompa darah dengan benar – yang berarti adalah serangan jantung.

5. Kelelahan yang sangat dan terjadi tiba-tiba

Jika Anda tiba-tiba merasa sangat lelah setelah melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak terasa berat – seperti naik tangga atau membawa belanjaan – maka segera temui dokter untuk memeriksa kondisi ini.

Perubahan yang mendadak seperti ini bisa jadi lebih penting dibandingkan rasa nyeri pada tubuh. Kelelahan yang sangat atau rasa lemas yang tidak bisa dijelaskan, kadang-kadang berlangsung beberapa hari dalam satu waktu, bisa menjadi tanda kelainan pada jantung – terutama pada wanita.

6. Berkeringat

Jika keringat dingin keluar tiba-tiba tanpa alasan yang jelas, maka bisa jadi ini adalah gejala serangan jantung. Berkeringat dalam jumlah banyak ketika tidak demam atau tidak sedang kepanasan.

Terutama jika dibarengi dengan tanda-tanda lain seperti pusing, berkunang-kunang, sesak nafas, mual, atau sakit dada, maka ini mungkin adalah serangan jantung.

7. Mendengkur

Tentu saja normal jika Anda mendengkur saat tidur. Tapi, dengkuran yang tidak biasa – terlalu keras atau terdengar seperti tersedak atau tercekik – bisa menjadi tanda sleep apnea.

Ini adalah kondisi dimana nafas berhenti selama beberapa saat beberapa kali di malam hari saat Anda sedang tidur. Kondisi ini membuat jantung stress dan bisa mengarah pada serangan jantung.

8. Pembengkakan di kaki

Ini adalah tanda jantung tidak memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh. Jika jantung tidak memompa cukup cepat, maka darah akan terhenti di pembuluh darah dan menyebabkan pembengkakan.

Gagal jantung juga bisa membuat ginjal kesulitan membuang kelebihan air dan sodium dari tubuh, sehingga beberapa bagian tubuh menjadi bengkak.

9. Batuk yang terus-menerus

Pada kebanyakan kasus, batuk bukanlah pertanda penyakit jantung. Tapi, jika Anda memang memilki kelainan jantung atau berisiko terkena serangan, maka gejala ini harus diperhatikan.

Jika Anda batuk dalam waktu lama yang dibarengi keluarnya lendir putih atau kemerahan, maka ini adalah tanda gagal jantung. Ini disebabkan oleh ketidakmampuan jantung untuk bekerja selaras dengan kebutuhan tubuh, sehingga darah merembes ke paru-paru.

10. Detak jantung tidak teratur

Sebetulnya normal saja jika jantung berdebar kencang tiba tiba saat Anda gugup atau terlalu bersemangat. Tapi, jika Anda merasa jantung berdetak tidak teratur lebih dari beberapa detik, atau jika sering terjadi, maka segera periksakan ke dokter.

Seringnya masalah ini tidak berbahaya, seperti karena terlalu banyak mengonsumsi kafein atau kurang tidur. Tapi, kadang-kadang, bisa juga menjadi pertanda atrial fibrillation yang membutuhkan perawatan lebih lanjut karena bisa menyebabkan masalah pada jantung.

11. Sesak nafas

Ini adalah gejala yang sering tertukar dengan serangan asma. Keduanya sama-sama berbahaya dan bisa mengancam keselamatan jiwa, jadi sesak nafas yang disebabkan apapun harus segera mendapatkan penanganan medis.

Sesak nafas akibat serangan jantung terjadi karena ada cairan yang merembes ke paru-paru. Kemudian menyebabkan nafas menjadi cepat dan pendek secara tiba-tiba dan tidak akan membaik meskipun beristirahat.

Jadi, itu yang bisa kamu lakukan cara mengatasi serangan jantung jika mengalami serangan jantung saat sendirian. Tapi semoga hal ini tidak perlu terjadi dan tetap jaga kesehatan ya!

PT. Autoimun Care Indonesia memberikan fasilitas konsultasi gratis untuk Anda yang memiliki keluhan penyakit dan masalah mengenai Obat Jantung Koroner.

konsultasi dokter
Redaksi Autoimuncare

Tim Redaksi memastikan artikel sesuai standar Kebijakan Redaksional Autoimuncare. Seluruh artikel di Autoimuncare melewati proses penyuntingan bertahap dari ahli medis dan ahli bahasa agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan mudah dimengerti pembaca.

Diskusi Terkait