Darah tinggi menjadi salah satu penyakit yang sering ditemui saat ini. Jika dibiarkan penyakit ini dapat berisiko menyebabkan komplikasi hipertensi, seperti serangan jantung atau stroke. Selain menerapkan gaya hidup sehat, penderita tekanan darah tinggi mungkin perlu mengonsumsi obat untuk menurunkan tekanan darahnya.
Obat darah tinggi bisa dari resep dokter. Namun jika belum terlalu parah, kamu bisa membeli obat darah tinggi di apotik. Lantas, apa saja jenis obat darah tinggi yang biasa diresepkan dokter dan bagaimana aturan minum obatnya yang tepat?
Daftar Isi
ToggleRekomendasi Obat Darah Tinggi di Apotik
Sebelum membeli obat darah tinggi di apotik, pahami dulu bahwa obat darah tinggi memiliki banyak jenis atau golongan. Tiap obat menimbulkan reaksi yang berbeda pada setiap penderita hipertensi.
Oleh karena itu, dokter akan meresepkan obat-obatan yang paling tepat, sesuai dengan kondisi tekanan darah tinggi yang kamu alami. Berikut adalah jenis-jenis obat darah tinggi yang umum diberikan dokter.
Diuretik
Obat darah tinggi di apotik yang pertama adalah Diuretik Obat penurun darah tinggi ini berfungsi membantu tubuh membuang kelebihan natrium atau garam dan air dari tubuh.
Efek samping dari konsumsi obat diuretik adalah bisa menurunkan pasokan mineral kalium tubuh. Dokter biasanya meresepkan diuretik jenis tertentu bersama suplemen kalium atau menyarankan penderita mengonsumi asupan tinggi kalium.
Obat darah tinggi ini bisa kamu beli di apotik terdekat atau apotik online. Banyak toko yang menyediakan obat jenis ini dengan harga mulai dari Rp 900 – Rp 2.600 per strip.
Contoh Obat Diuretik :
- Diuretik tiazid (chlorthalidone/ Hygroton, chlorothiazide/ Diuril, hydrochlorothiazide/ Hydrodiuril, Microzide, indapamide/ Lozol, metolazone/ Zaroxolyn)
- diuretik potassium-sparing (amiloride/ Midamor, spironolactone/ Aldactone, triamterene/ Dyrenium)
- diuretik loop (bumetanide/ Bumex, furosemide/ Lasix, torsemide/ Demadex)
- diuretik kombinasi.
Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor
Jenis obat darah tinggi di apotik yang bisa kamu temukan adalah obat angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor. Obat angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor adalah obat darah tinggi yang bekerja dengan menurunkan produksi angiotensin, yang merupakan penyebab pembuluh darah menyempit dan menimbulkan tekanan darah tinggi.
Obat hipertensi jenis ini dapat menyebabkan efek samping, berupa kehilangan indra perasa, kehilangan nafsu makan, batuk kering kronis, pusing, sakit kepala, lelah, gangguan tidur atau insomnia, dan detak jantung cepat.
Tidak hanya di apotik offline saja, beberapa contoh obat ACE inhibitor bisa kamu temukan di apotik online dengan harga yang relatif terjangkau mulai dari Rp 200 – Rp 4000 per tablet.
Contoh obat ACE inhibitor :
- Captopril
- Enalapril
- Lisinopril
- Benazepril hydrochloride
- Perindopril
- Ramipril
- Quinapril hydrochloride
- Trandolapril
Obat Angiotensin II Receptor Blocker (ARB)
Obat angiotensin II receptor blocker (ARB) merupakan obat darah tinggi yang dapat bekerja dengan cara menghalangi angiotensin dalam tubuh. Namun, obat ini menghalangi kerja angiotensin dalam tubuh bukan menghalangi produksi angiotensin, sehingga tekanan darah menurun.
Jenis obat darah tinggi di apotik ini sebenarnya hampir sama dengan ACE inhibitor. Konsumsi obat ini biasanya kamu akan merasakan efek samping seperti pusing sesekali, masalah sinus, maag, diare, dan sakit punggung.
Obat ARB ini juga bisa ditemukan dengan mudah baik di apotik offline maupun online dengan harga sekitar Rp 5.145 – Rp 20.904 per tablet. Obat ini juga tidak hanya diperuntukan dosis orang dewasa namun juga untuk anak-anak.
Contoh obat ARB:
- Azilsartan (Edarbi),
- Candesartan (Atacand),
- Irbesartan,
- Losartan potassium,
- Eprosartan mesylate,
- Olmesartan (Benicar),
- Telmisartan (Micardis),
- Valsartan (Diovan).
Beta blocker
Obat darah tinggi di apotik yang bisa kamu temukan dengan mudah adalah Beta Blocker. Bedanya dengan obat darah tinggi lainnya yaitu, obat beta blocker bekerja dengan cara menghalangi efek dari hormon epinefrin (hormon adrenalin). Hal ini membuat jantung bekerja lebih lambat serta detak jantung dan kekuatan pompa jantung menjadi menurun. Dengan demikian, volume darah yang mengalir di pembuluh darah menurun dan tekanan darah pun ikut turun.
Adapun efek samping dari obat hipertensi beta blocker, yaitu insomnia, tangan dan kaki dingin, kelelahan, depresi, detak jantung lambat, sesak nafas, nyeri dada, batuk, impotensi, sakit perut, sakit kepala, pusing, serta sembelit atau diare.
Harga obat darah tinggi jenis ini bervariasi, mulai dari Rp 117 per tablet hingga Rp 120.381 per tablet.
Contoh obat beta blocker:
- atenolol (Tenormin)
- propranolol
- metoprolol
- nadolol (Corgard)
- betaxolol (Kerlone)
- metoprolol tartrate (Lopressor)
- acebutolol (Sectral)
- bisoprolol fumarate (Zebeta)
- nebivolol
- solotol (Betapace)
Calcium channel blocker (CCB)
Obat calcium channel blocker (CCB) dapat menurunkan tekanan darah dengan mencegah kalsium memasuki sel-sel jantung dan arteri. Adapun kalsium dapat menyebabkan jantung dan pembuluh darah berkontraksi lebih kuat.
Obat darah tinggi ini mempunyai efek samping seperti mengantuk, sakit kepala, sakit perut, bengkak di tangan atau kaki, sembelit, kesulitan bernapas, pusing, dan palpitasi atau detak jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. Kamu bisa menemukan obat ini di apotik offline maupun online dengan harga yang bervariasi sesuai dengan jenis obatnya. Harga yang ditawarkan oleh apotik biasanya berkisar antara Rp 249 per tablet hingga Rp 15.574 per tablet.
Contoh obat CCB:
- Amlodipine
- Clevidipine
- Diltiazem
- Felodipine
- Isradipine
- Nicardipine
- Nifedipine
- Nimodipine
- Nisoldipine
Jika penggunaan obat darah tinggi di apotik anda tak kunjung sembuh. Saatnya anda mencoba obat herbal darah tinggi yaitu moricecare dari autoimuncare.
Alpha blocker
obat darah tinggi di apotik jenis alpha blocker digunakan untuk mengatasi darah tinggi dengan mempengaruhi kerja hormon norepinephrine, yang dapat mengencangkan otot-otot pembuluh darah. Dengan konsumsi obat hipertensi ini, otot-otot pembuluh darah dapat mengendur dan melebar, sehingga tekanan darah pun menurun.
Obat darah tinggi golongan ini biasanya menimbulkan efek samping berupa, detak jantung yang cepat, pusing, dan penurunan tekanan darah saat berdiri. Harga obat jenis alpha blocker berkisar antara Rp 1.025 hingga Rp 14.985 per tablet.
Contoh obat alpha blocker:
- doxazosin (Carduar),
- terazosin hydrochloride,
- prazosin hydrochloride (Minipress).
Demikian rekomendasi obat darah tinggi di apotik yang bisa kamu temukan dengan mudah baik secara online maupun offline. Ingat, jika gejala darah tinggi tidak lekas membaik, segera konsultasi ke dokter. Sebab jika dibiarkan terus menerus, dapat memicu penyakit ganas lainnya.
Ingin konsultasi ke dokter tapi takut mahal? Autoimuncare menyediakan layanan gratis konsultasi untuk membantu anda