Perlu Tau! Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronik

Meskipun sama-sama disebut gagal ginjal ternyata ada perbedaan gagal ginjal akut dan kronik sangat signifikan dari keduanya. Termasuk metode penyebab, gejala hingga pengobatan yang sebaiknya dilakukan.

perbedaan gagal ginjal akut dan kronik by pixabay

Gangguan kesehatan pada ginjal sangat beragam, dua diantaranya adalah gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik. Sudahkan mengetahui perbedaan gagal ginjal akut dan kronik tersebut? 

Kenapa Harus Tau Perbedaannya?

Biasanya setelah belasan sampai puluhan tahun, baru kemudian pasien akan mulai merasakan gejala demi gejala, karena penyakit gagal ginjal merupakan penyakit yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan, dari faktor keturunan, pola hidup, diabetes, kolesterol dan lain sebagainya.

Lalu kenapa Anda harus tahu perbedaanya? Pertama, kondisi pasien berbeda dan bisa dilihat dari gejala kemudian disusul oleh penanganan yang berbeda juga. Selain itu, metode pengobatan untuk kedua jenis penyakit gagal ginjal ini diketahui juga tidak sama.

ISK

Gejala dan penanganan yang berbeda, tentunya membuat seseorang perlu menyadarinya sejak awal. Sehingga bisa segera melakukan tindakan pertolongan yang tepat. Supaya bisa meminimalisir resiko lebih buruk, termasuk resiko meninggal dunia. 

Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronik

Sekilas, penyakit gagal ginjal dianggap sama saja baik yang dialami oleh orang dewasa maupun pada anak-anak. Selain itu juga dianggap sama saja antara satu pasien dengan pasien lainnya. 

Bagi masyarakat awam mengetahui perbedaan gagal ginjal akut dan kronik tentu sulit, karena tidak didukung dengan pengetahuan mendasar sekaligus alat-alat medis. Tim medis biasanya akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan mendetail. 

Baru kemudian memberikan informasi mengenai diagnosa penyakit yang didapatkan sekaligus menyarankan metode pengobatan yang paling tepat. Disesuaikan dengan kondisi pasien itu sendiri. 

Jika selama ini memiliki kekhawatiran terhadap penyakit gagal ginjal, maka ketahui perbedaan antara gagal ginjal akut dan kronik. Sebab diketahui ada banyak hal yang membuatnya tidak sama. Berikut beberapa perbedaan yang dimaksudkan: 

1. Gejala 

Dilihat dari segi gejala ternyata antara gagal ginjal akut dengan gagal ginjal kronik punya perbedaan yang sangat kentara. Berikut penjelasan lengkapnya: 

  • Gejala Gagal Ginjal Akut 
  1. Produksi air kencing terbatas atau lebih sedikit dari batas normal, umumnya kurang dari 400 mili per hari yang berlangsung selama 7 hari atau seminggu. 
  2. Timbul kelelahan berlebihan, jika menjalani aktivitas padat maka wajar hanya saja jika pasien sudah istirahat tapi masih kelelahan maka patut curiga ada indikasi gagal ginjal akut. 
  3. Mengalami penurunan tekanan darah, hal ini sejalan dengan gangguan pada fungsi ginjal secara mendadak sehingga ikut mempengaruhi aliran darah ke jantung dan akhirnya berdampak pada tekanan darah yang menurun bahkan anjlok (turun mendadak). 
  4. Mengalami tanda-tanda dehidrasi, yakni kondisi tubuh kekurangan asupan cairan. Misalnya bibir kering, kelelahan berlebihan, jarang buang air kecil, dan warna urin kuning pekat. 

baca juga 12 Ciri-Ciri Penyakit Ginjal Yang Penting & Harus Diketahui

  • Gejala Gagal Ginjal Kronik 
  1. Pasien mengalami penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, kebanyakan kasus kondisi ini terjadi selama 3 bulan atau lebih. 
  2. Mengalami pembengkakan di beberapa bagian tubuh, paling umum adalah bengkak pada kaki dan tangan. 
  3. Sering merasakan sesak nafas disusul dengan rasa kelelahan yang berlebihan, meskipun menjalani aktivitas ringan dan sudah memperbanyak istirahat. 
  4. Mengalami peningkatan tekanan darah atau hipertensi, sehingga gagal ginjal yang prosesnya bertahun-tahun bisa menyebabkan tekanan darah terus naik dan diduga di awal mengalami hipertensi. 

2. Penyebab

Perbedaan gagal ginjal akut dan kronik juga bisa dilihat dari faktor penyebabnya. Meskipun sama-sama gagal ginjal, yakni kondisi dimana organ ginjal kehilangan fungsinya. 

Namun ternyata kedua jenis gagal ginjal ini punya penyebab yang berbeda, dan berikut detailnya: 

  • Gagal Ginjal Akut 

Gagal ginjal akut secara umum disebabkan oleh cedera yang mengakibatkan pendarahan hebat. Bisa juga karena pendarahan saat atau pasca menjalani operasi. Berikut detail semua penyebabnya secara umum: 

  1. Mengalami gangguan jantung, yakni ada masalah pada fungsi organ jantung karena satu dan lain hal. 
  2. Mengalami infeksi berat baik yang disebabkan bakteri, virus, maupun yang lainnya. 
  3. Mengalami peradangan pada organ ginjal. 
  4. Merasakan efek samping obat tertentu yang sedang dikonsumsi, misalnya obat TBC. 
  5. Mengalami pembentukan batu di saluran kencing. 
  6. Mengalami penyempitan di ureter maupun uretra. 
  • Gagal Ginjal Kronik 

Gagal ginjal kronik disebabkan oleh gangguan kesehatan yang berjalan dalam jangka panjang. Bisa belasan sampai puluhan tahun, baru kemudian pasien mengalami gejala khas. Berikut daftar penyebabnya: 

  1. Mengalami Glomerulonephritis kronis, yaitu peradangan saluran kecil di dalam ginjal (glomerulus)
  2. Menderita atau mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi). 
  3. Menderita diabetes (gula darah tinggi). 
  4. Mengalami penyumbatan di saluran kemih, misalnya terbentuk batu yang menghalangi aliran urin. 
  5. Menderita penyakit kanker, baik kanker ginjal maupun kanker di organ lain yang kemudian menyebar ke organ ginjal. 

3. Pengobatan 

Dilihat dari segi pemeriksaan maupun pengobatan secara medis pun akan dijumpai perbedaan gagal ginjal akut dan kronik. Berikut detail penjelasannya: 

  • Gagal Ginjal Akut
  1. Memulihkan tekanan darah dan juga aliran darah pasien, misalnya dengan memberikan injeksi cairan infus kristaloid jenis tertentu. 
  2. Dilakukan pencegahan terhadap kondisi hipotensi dan dilakukan pemantauan secara ketat. Misalnya dengan memberi obat vasopressor untuk meningkatkan tekanan darah pasien. 
  3. Tidak atau menunda pemberian obat yang bisa berdampak pada fungsi ginjal yang semakin terganggu. Seperti ACE inhibitor, ARB, atau golongan opiate. 
  4. Jika kondisi pasien cukup parah maka bisa diberikan tindakan hemodialisis dan ultrafiltrasi. 
  • Gagal Ginjal Kronik 
  1. Memberikan terapi spesifik sesuai penyakit yang sebelumnya dialami pasien dan diketahui menjadi penyebab utama gagal ginjal kronik. 
  2. Dilakukan pencegahan dengan memberikan terapi khusus pada penyakit komorbid, penyakit kardiovaskular, maupun komplikasi yang menjadi penyebab gagal ginjal kronik. 
  3. Pasien disarankan untuk menjalani dialisis atau cuci darah secara rutin, mengenai jadwal dan jenis dialisis nantinya akan dijelaskan oleh dokter yang menangani. 
  4. Jika fungsi ginjal semakin memburuk dan pasien bersedia menjalani transplantasi ginjal, maka akan dilakukan. Hanya saja memang harus bersabar karena daftar tunggu yang panjang sekaligus mencari pendonor yang sesuai memang bukan persoalan mudah. Belum lagi dengan biayanya yang terbilang tinggi. 

Melalui penjelasan mengenai daftar perbedaan gagal ginjal akut dan kronik di atas, maka diharapkan tidak lagi keliru. Pemahaman ini penting agar bisa memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat jika sewaktu-waktu anggota keluarga sendiri yang mengalami.

Bagikan informasi ini melalui :