TBC

Lingkungan dan Rumah Kumuh – Penyebab TBC & Cara Mengatasi

Lingkungan kumuh adalah sebuah lingkungan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang kebanyakan dihuni oleh masyarakat miskin.

Sedangkan, rumah kumuh adalah rumah yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian.

Lingkungan kumuh dan rumah kumuh juga merupakan pemukiman yang tidak layak huni akibat ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan dan bangun yang tinggi dan kualitas bangun serta sarana prasarana yang tidak memenuhi syarat.

Ciri-ciri Lingkungan kumuh dan Rumah Kumuh

1. Kondisi jalan lingkungan buruk

Lingkungan kumuh dan rumah kumuh memiliki jaringan jalan lingkungan yang tidak melayani seluruh lingkungan permukiman atau kualitas jalan lingkungan yang buruk.

2. Kondisi bangunan tidak memenuhi syarat

Lingkungan dan rumah kumuh juga memiliki kondisi bangunan yang tidak teratur, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi tidak sesuai dengan rencana tata ruang atau kualitas bangunan tidak memenuhi syarat.

3. Ketersediaan air minum tidak aman

Tidak memiliki akses air minum yang aman atau kebutuhan air minum setiap orang tidak terpenuhi.

4. Tidak ada drainase lingkungan atau buruk

Lingkungan dan rumah kumuh juga tidak memiliki drainase lingkungan. Jika punya, drainase lingkungan biasanya tidak mampu mengalirkan limpasan air hujan sehingga menyebabkan genangan air dan kualitas konstruksi drainase lingkungan mereka buruk.

5. Pengelolaan air limbah buruk

Sistem pengelolaan air limbah di lingkungan dan rumah kumuh juga tidak memenuhi persyaratan teknis atau prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak memenuhi syarat teknis.

6. Pengelolaan sampah buruk

Lingkungan kumuh dan rumah kumuh biasanya memiliki prasarana dan sarapan untuk pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat teknis. Sistem pengelolaan sampah di lingkungan kumuh juga mungkin tidak memenuhi syarat.

7. Minim keamanan

Lingkungan kumuh dan rumah kumuh juga tidak memiliki prasarana untuk proteksi kebakaran dan sarana proteksi kebakaran tidak tersedia.

Dampak Lingkungan dan Rumah Kumuh

Berikut ini, dampak buruk tinggal di lingkungan kumuh dan rumah kumuh yang harus Anda pahami.

1. Banjir

Bencana banjir bisa terjadi akibat hilang atau tidak adanya resapan air di suatu wilayah, polusi di sungai hingga peralihan fungsi lahan. Misalnya, peralihan fungsi lahan untuk pemukiman penduduk miskin yang dibangun di atas bantaran sungai.

Sungai yang seharusnya menjadi area untuk luapan air ketika curah hujan tinggi justru tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya akibat peralihan fungsi lahan. Hal inilah yang akan menyebabkan banjir.

2. Penyebaran penyakit menular

Rendahnya kualitas lingkungan kumuh mengakibatkan beberapa penyakit menular mudah menyebar, yang didukung oleh lingkungan tidak bersih.

Adapun penyakit menular yang bisa menyebar di lingkungan kumuh dan rumah kumuh, yaitu :

  • Termasuk disentri yang disebabkan oleh makanan tidak sehat atau lingkungan tidak bersih.
  • Malaria yang terjadi karena gigitan dari nyamuk anopheles, yang biasanya hidup di lingkungan kumuh dan rumah kumuh.
  • Terakhir, tuberkulosis (TBC) sebagai penyakit yang menyerang paru-paru akibat adanya infeksi kuman mikobakterium tuberculosis. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian dan menular melalui udara.

Lingkungan dan Rumah Kumuh Sebabkan TBC

TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru.

Penyakit ini bisa menular ke orang lain melalui percikan air liur yang terhempas ke udara ketika penderita bersin, batuk atau meludah.

Gejala TBC sendiri biasanya meliputi batuk yang tak kunjung sembuh, nafsu makan hilang, demam dan keringat dingin, batuk berdarah, batuk berdahak hingga nyeri.

Baca juga Batuk Berdahak – Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bahkan, faktor yang menyebabkan TBC ini ada banyak, salah satunya orang yang tinggal di lingkungan kumuh dan rumah kumuh serta padat penduduk.

Anda terkena penyakit TBC? Sudah minum obat apotik TBC tapi tak kunjung sembuh? Coba obat herbal Respicare dari autoimuncare untuk membantu mengobati TBC

Cara Mengatasi Lingkungan dan Rumah Kumuh

Penggusuran adalah langkah yang biasa dilakukan pemerintah untuk mengatasi lingkungan kumuh dan rumah kumuh akibat urbanisasi. Tetapi ternyata, cara ini justru tidak membantu menyelesaikan masalah.

Menurut studi Cities Alliance, sebuah kemitraan global untuk mengatasi kemiskinan urban dan mendukung pembangunan kota berkelanjutan mengatakan perbaikan lingkungan kumuh dan rumah kumuh jauh lebih baik. Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi lingkungan dan rumah kumuh.

Mendukung dan melibatkan masyarakat

Perbaikan lingkungan kumuh dan rumah kumuh pastinya membutuhkan dukungan dari pemerintah. Tetapi, perbaikan lingkungan dan rumah kumuh ini harus melibatkan warga setempat.

Supaya proses perencanaan perbaikan lingkungan dan rumah kumuh bisa berjalan dua arah ketika warga setempat juga berperan aktif memberikan masukan.

Fasilitator bisa mengajak masyarakat setempat untuk memperbaiki infrastruktur sanitasi, akses jalan, drainase, hingga rumah-rumah yang tidak layak huni.

Institusi lokal yang kuat

Suksesnya sebuah program pembangunan atau perbaikan lingkungan kumuh dan rumah kumuh adalah memilih lokasi yang memiliki institusi warga yang kuat.

Dalam hal ini, warga setempat mau berpartisipasi aktif, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, hingga perawatan infrastruktur dan lingkungan.

Misalnya, warga bersedia melakukan pekerjaan dengan bayaran lebih rendah dari biasanya atau bersedia menyiapkan konsumsi untuk warga yang bekerja.

Selain itu, warga juga memiliki inisiatif membuat kesepakatan bersama, seperti tidak mengendarai motor, tidak membuang sampah sembarangan dan tidak menjemur pakaian di koridor untuk pejalan kaki.

Cara Mencegah Lingkungan dan Rumah Kumuh

Salah satu cara menjaga lingkungan kumuh dan rumah kumuh adalah menjaga kebersihan lingkungan. Jika kebersihan lingkungan tidak terjaga, maka lingkungan akan menjadi kotor dan tidak layak huni.

Kebersihan lingkungan ini termasuk kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja dan sarana umum. Anda bisa memulainya dari membersihkan sampah jalanan di depan rumah.

Misalnya, Anda bisa membersihkan jendela, perabotan rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan makan, membersihkan kamar mandi dan jamban hingga membuang sampah dengan benar.

Berikut ini, beberapa cara menjaga kebersihan lingkungan agar tidak tercipta lingkungan dan rumah kumuh.

  • Membuang sampah sesuai tempatnya
  • Membersihkan selokan dari sampah
  • Melakukan kegiatan kerja bakti
  • Menyediakan tong sampah khusus organik dan non organik
  • Menanam tanaman untuk mendapatkan udara yang lebih segar dan bersih
  • Hindari pencemaran udara di lingkungan

Anda saat ini sedang tinggal di lingkungan kumuh? Waspada penyakit menular, silahkan konsultasi secara gratis dengan tim ADHS kami

Redaksi Autoimuncare

Tim Redaksi memastikan artikel sesuai standar Kebijakan Redaksional Autoimuncare. Seluruh artikel di Autoimuncare melewati proses penyuntingan bertahap dari ahli medis dan ahli bahasa agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan mudah dimengerti pembaca.

Recent Posts

Cara Menggunakan Alat Tes HIV Mandiri

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia,…

2 tahun ago

Penyebab dan Cara Menghilangkan Keputihan Tanpa Obat

Keputihan kerap kali mengganggu aktivitas sehari-hari bagi perempuan. Selain menyebabkan perasaan tidak nyaman, bau yang…

2 tahun ago

Cara Menghilangkan Gatal Secara Alami dan Cepat

Menurut National Eczema Association (NEA), diketahui bahwa sensasi gatal pada kulit yang tidak teratasi bisa…

2 tahun ago

Apakah Menelan Sperma Bisa Hamil?

Informasi apakah menelan sperma bisa hamil adalah mitos belaka. Sebab faktanya sendiri, saluran reproduksi wanita…

2 tahun ago

6 Makanan yang Mengandung Zat Besi & Rekomendasi Asupan

Zat besi adalah komponen pokok dari hemoglobin, sejenis dari protein di dalam sel darah merah…

2 tahun ago

Perlu Tau! Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronik

Meskipun sama-sama disebut gagal ginjal ternyata ada perbedaan gagal ginjal akut dan kronik sangat signifikan…

2 tahun ago

This website uses cookies.