Kesehatan area mulut, termasuk lidah, gigi, dan seterusnya bisa dikatakan rentan terhadap infeksi. Baik itu infeksi bakteri maupun jamur. Infeksi jamur di area mulut bisa membuat lidah memunculkan bercak berwarna putih dan mengganggu fungsinya sebagai indera pengecap.
Apabila tidak ditangani dengan tepat, bercak ini bahkan akan menyebar ke seluruh lidah dan turun sampai ke tenggorokan. Infeksi jamur di rongga mulut seperti ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Misalnya menderita herpes mulut, kutil mulut, sampai terinfeksi virus HIV.
Infeksi virus HIV secara umum menyerang sistem imun tubuh. Saat sistem imun tubuh lemah maka tubuh pasien mudah terinfeksi. Salah satunya terinfeksi oleh jamur dan seringkali menyerang rongga mulut.
Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 40-50 persen penderita HIV/AIDS memiliki infeksi mulut. Infeksi jamur pada mulut pasien HIV kemudian membuat bercak putih bermunculan di lidah ke tenggorokan.
Gejala penyakit HIV baru mulai dirasakan setelah 2-4 minggu. Biasanya untuk tes HIV diperlukan waktu 3 bulan (90 hari) setelah faktor resiko terjadi. Adapun faktor resiko HIV/AIDS antara lain:
Jika Anda pernah melakukan kegiatan beresiko diatas, hati-hati Anda kemungkinan rentan terkena HIV.
Jangan tunggu virus menyebar!
Gonore, sifilis, kutil kelamin, moluskum kontagiosum, klamidia, kutu kelamin, herpes genital, chancroid, dan penyakit lainnya dapat menyebar melalui perilaku seksual yang tidak aman. Penyakit yang berbeda ini dikategorikan secara medis sebagai IMS (infeksi menular seksual) (IMS).
Infeksi virus HIV akan melemahkan sistem imun, akibatnya pasien akan mudah mengalami infeksi. Paling sering adalah infeksi di mulut yang disebabkan oleh jamur. Infeksi ini kemudian membuat lidah pasien ditutupi bercak putih.
Bercak putih ini kemudian bisa mengganggu indera pengecap pasien. Misalnya menjadi susah merasakan makanan, apakah asin, manis, atau pahit.
Infeksi virus HIV bisa menurunkan daya tahan tubuh pasien, dan membuatnya mudah mengalami infeksi. Salah satunya infeksi di saluran pencernaan seperti usus. Akibatnya penyerapan nutrisi susah dilakukan oleh tubuh dan pasien kehilangan berat badan secara drastis.
Pada tahap laten, dimana infeksi virus HIV sudah semakin memburuk. Pasien lebih mudah mengalami infeksi yang serius, salah satunya mengalami herpes zoster atau cacar ular. Yaitu penyakit yang ditandai dengan timbulnya ruam dan bintil berisi air yang disertai nyeri pada salah satu sisi tubuh.
Demam sampai menggigil sering dialami pasien HIV sebagai gejala awal. Demam sendiri terjadi sebagai tanda sistem kekebalan tubuh sedang melawan infeksi virus HIV.
Biasanya pengidap HIV mengalami ruam kulit pada dua bulan pertama setelah ia terinfeksi virus HIV. Biasanya muncul karena infeksi sekunder kulit akibat daya tahan tubuh yang menurun.
Masalah pada pencernaan bisa menjadi salah satu gejala awal infeksi HIV. Meski dapat menjadi gejala awal, mual, muntah, dan diare juga dapat muncul pada tahap infeksi selanjutnya.
Layaknya infeksi virus lain, infeksi HIV akut juga menimbulkan nyeri otot atau sendi yang dirasakan sebagai pegal linu. Keluhan ini kerap membuat seseorang merasa lemas atau mudah lelah.
Kelenjar getah bening ini bertugas memproduksi sel-sel imun tubuh untuk melawan infeksi. Pada saat terserang HIV, kelenjar getah bening akan bekerja keras mengeluarkan sel imun tubuh untuk melawan virus HIV. Akibatnya, kelenjar getah bening, terutama di bagian leher akan membengkak dan meradang.
Ketika seseorang positif HIV, maka tubuh akan mengalami sakit kepala konstan yang membuat pasien merasa demam dan lemah.
Perut yang terasa penuh dan kram bisa menyakitkan dan menimbulkan rasa tak nyaman pada pasien dengan HIV.
Sekitar 90% pasien HIV-positif akan mengalami setidaknya satu gangguan mulut. Penderita HIV lebih rentan mengalami sariawan, berupa luka dengan warna dasar putih di lidah dan bagian dalam mulut.
Bingung harus bagaimana? Coba cek sejauh mana Anda sudah terindikasi berada di fase-fase HIV dengan mengetahui gejala-gejala pada setiap fasenya
Antara 1 sampai 3 bulan, bahkan ada yang dapat berlangsung sampai 6 bulan.
500 – 1000
Waktunya antara 3 bulan s/d 5-10 tahun.
Organ tubuh terdapat HIV tetapi tubuh tidak menunjukkan gejalan-gejala.
500 – 750
100-500
Informasi dikutip dari jurnal Nursalam and Kurniawati pada tahun 2007
Pastikan Anda mengisi form diatas untuk mengetahui seberapa parah keadaan Anda saat ini,
agar lebih mudah memahami Fase HIV dibawah ini
HV-CARE adalah obat herbal yang diproduksi oleh PT. Autoimuncare Indonesia yang berfungsi untuk membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh pada penderita HIV, meningkatkan kualitas hidup pada penderita HIV.
Karena obat herbal HV-CARE mempunyai kandungan yang bisa membantu pasien HIV seperti
Berfungsi sebagai pertahanan tubuh dengan berperan sebagai antioksidan. berfungsi sebagai pertahanan tubuh dengan berperan sebagai antioksidan. Antioksidan merupakan zat kimia yang dapat melindungi sel dari kerusakan yang diakibatkan karena radikal bebas. Antioksidan berinteraksi dengan menstabilkan radikal bebas sehingga dapat mencegah kerusakan sel yang diakibatkan oleh radikal bebas. Selain itu, antioksidan adalah zat aktif yang memiliki potensi untuk memodulasi (memperbaiki) sistem imun dan dapat digunakan sebagai komplementer (terapi pendamping) untuk penderita HIV.
Berperan sebagai immunomodulator khususnya imunostimulan yang mampu meningkatkan kerja sistem imun. Kandungan andrografolid didalamnya mampu meningkatkan fungsi sistem pertahanan tubuh seperti sel darah putih untuk menyerang bakteri dan antigen lainnya (immunomodulator).
Temulawak mengandung kurkumin, xantorrizol dan minyak atsiri yang mempunyai aktivitas tinggi dalam menghambat radikal bebas yang berpengaruh dalam sistem kekebalan tubuh. Kurkumin memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi dalam menurunkan jumlah radikal bebas di dalam tubuh.
Meningkatkan jumlah sel CD4+. yang disebabkan karena sel T CD4+ yang telah teraktivasi mampu mengekspresikan beberapa molekul permukaan seperti CD8 atau CD25 yang berperan dalam meregulasi aktifitas sel-sel efektor yang telah mengalami aktivasi akibat adanya paparan antigen.
Obat Herbal HV-Care mempunyai banyak manfaat untuk penderita HIV, Berikut beberapa manfaatnya:
Uang anda akan kami kembalikan 100% jika dalam pemakaian HV-CARE sebulan tidak mengalami perubahan (dibuktikan dengan hasil uji lab sebelum dan setelah pemakaian)
Gratis Konsultasi Seumur Hidup* dengan tim Customer Care yang didukung oleh dokter senior berpengalaman (apabila masih berstatus aktif sebagai member)
Semua obat herbal Autoimun Care aman untuk dikonsumsi semua penderita karena sudah memiliki sertifikat BPOM
Tidak hanya BPOM Obat herbal Autoimun Care memiliki sertifikat Halal, Jadi masyarakat muslim semakin aman untuk mengonsumsi obat Autoimun Care
Jika Anda berfikir untuk menunda membeli HV-CARE coba renungkan ini
Semakin menunda, Anda akan semakin kehilangan waktu dan kesempatan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik.
Saya ingin membeli dan mengkonsumsi HV-CARE pada tahun 2022, akan tetapi saya menunda.
Jika Saya tidak menunda waktu itu, kemungkinan besar saya bisa mendapatkan hidup yang lebih baik dari yang Saya jalani saat ini.
Begitupun dengan Anda, siapa tahu dengan mengkonsumsi HV-CARE bisa menjadi jalan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik.
Tapi karena Anda menunda, harapan dan kesempatan itu perlahan memudar.
Hasil setiap orang akan berbeda-beda tergantung kondisi tubuh, stadium penyakit, usia, lingkungan, gaya hidup dan asupan nutrisi. Namun, secara umum menunjukkan hasil yang baik setelah knsumsi rutin.
HENTIKAN beli obat murah yang tidak berizin. Kandungan dan standar kualitasnya tidak terbukti bahkan berpotensi memperparah penyakit penderita.
PT. Autoimun Care Indonesia
Jl. Saladara No 18, Karyabakti, Karyamulya, Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat
PT. Autoimun Care Indonesia
Jl. Rajawali No 46, Sardonoharjo, Ngaglik, Kab. Sleman, D.I. Yogyakarta