Pola Hidup

Cara Merawat Miss V yang Benar Agar Sehat, Bersih dan Tidak Bau

Merawat Miss V atau organ intim wanita sangat penting untuk menjaga organ kewanitaan tidak sehat. Selain itu, merawat organ intim dengan baik bisa mencegah berbagai masalah kesehatan kewanitaan, seperti keputihan.

Karena, miss V atau vagina adalah bagian penting dalam sistem reproduksi wanita. Kebersihan organ intim wanita yang buruk akan rentan mengalami infeksi dan masalah organ reproduksi lainnya.

Baca juga kumpulan pertanyaan seputar HIV

Cara Merawat Miss V

Pola hidup sehat dan olahraga rutin termasuk cara merawat miss V yang baik dan benar. Olahraga bisa membantu menjaga fungsi vagina.

Contohnya, olahraga jogging atau lari yang bisa membantu mengencangkan dasar panggul. Selain itu, ada pula beberapa cara merawat vagina lainnya.

1. Hindari pakaian dalam yang ketat

Pakai pakaian dalam yang tepat salah satu cara merawat miss V. Anda bisa memakai celana dalam berbahan katun yang nyaman, mudah menyerap keringat dan tidak ketat untuk menghindari kelembaban berlebih.

Anda juga bisa menggunakan celana dalam berbahan thong atau panty, asalkan breathable. Karena, vagina yang tidak mendapatkan udara dengan baik bisa membuat organ intim Anda rentan terkena infeksi jamur.

Anda juga harus mengganti celana dalam secara teratur, terutama setelah beraktivitas dan saat terasa lembab atau basah. Setelah itu, cuci pakaian dalam menggunakan sabun yang mengandung sedikit deterjen dan tanpa pelembut pakaian. 

2. Hindari penggunaan sabun yang mengandung parfum

Anda juga harus menghindari penggunaan sabun untuk membersihkan vagina, terutama sabun yang mengandung parfum. Karena, pakai sabun yang mengandung parfum bisa mengganggu keseimbangan pH dan bakteri baik di vagina, serta menimbulkan iritasi pada area vagina. Tapi, Anda bisa memiliki sabun yang memiliki label hypoallergenic untuk membersihkan organ intim.

Selain itu, hindari produk pembersih kewanitaan yang disemprotkan langsung ke dalam vagina. Karena, produk pembersih ini bisa mengganggu keseimbangan pH dan meningkatkan risiko infeksi vagina.

3. Hindari pakai pembalut yang wangi

Perawatan miss v lainnya adalah hindari menggunakan pembalut yang mengandung pewangi ketika menstruasi, terlebih Anda yang memiliki kulit sensitif. Karena, kandungan parfum dalam pembalut bisa membuat vagina mengalami iritasi dan memicu keputihan.

Tapi, Anda juga harus mengganti pembalut setidaknya setiap 3-4 jam sekali. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mencegah infeksi dan timbulnya bau tak sedap pada vagina.

4. Bersihkan organ intim dengan baik dan benar

Anda juga harus membersihkan vagina dengan baik dan benar setiap kali buang air kecil atau buang air besar. Anda bisa membasuhnya dengan air bersih dari depan ke belakang atau dari vagina ke anus. Langkah ini bisa mencegah berpindahnya bakteri dari anus ke vagina.

Anda juga bisa membersihkan vagina menggunakan air hangat agar, tetapi jangan terlalu sering. Setelah itu, jangan lupa mencuci tangan sebelum dan setelah membersihkan vagina.

5. Keringkan organ intim dengan handuk

Setelah membersihkan organ intim menggunakan air, Anda bisa mengeringkannya pakai handuk yang lembut sebagai salah satu cara merawat miss V. Tapi, jangan mengeringkan vagina dengan cara menggosoknya terlalu kuat. Karena, cara ini bisa merusak jaringan vulva yang halus.

Anda hanya perlu menepuk area vagina dengan lembut untuk mengeringkannya. Jika vulva sakit atau teriritasi, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

6. Mencukur rambut kemaluan secara teratur

Rambut di sekitar kemaluan atau miss V berperan penting untuk melindungi labia atau bibir vagina dari luka atau lecet. Tetapi, beberapa wanita mungkin sering mencukur rambut kemaluan ini sampai habis.

Padahal, salah satu cara merawat miss V adalah tidak mencukur rambut kemaluan secara teratur dan jangan sampai habis. Selain itu, Anda juga harus menggunakan mata pisau cukur yang bersih dan selalu diganti setiap 2 minggu sekali, supaya tidak menimbulkan masalah lainnya.

7. Perawatan vagina secara tradisional

Bagi Anda yang sudah perawatan organ intim wanita secara tradisional, seperti gurah vagina atau ratus harus berhati-hati. Meskipun, perawatan tradisional ini dipercaya membantu membersihkan dan menyehatkan organ kewanitaan. 

Belum ada studi yang menunjukkan bahwa perawatan tradisional tersebut efektif untuk menjaga kebersihan dan kesehatan vagina. Selain itu, pemakaian uap dan asap panas dari ratus justru berisiko menimbulkan iritasi dan luka bakar pada vagina.

Redaksi Autoimuncare

Tim Redaksi memastikan artikel sesuai standar Kebijakan Redaksional Autoimuncare. Seluruh artikel di Autoimuncare melewati proses penyuntingan bertahap dari ahli medis dan ahli bahasa agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan mudah dimengerti pembaca.

Redaksi Autoimuncare

Tim Redaksi memastikan artikel sesuai standar Kebijakan Redaksional Autoimuncare. Seluruh artikel di Autoimuncare melewati proses penyuntingan bertahap dari ahli medis dan ahli bahasa agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan mudah dimengerti pembaca.

Recent Posts

Cara Menggunakan Alat Tes HIV Mandiri

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia,…

1 tahun ago

Penyebab dan Cara Menghilangkan Keputihan Tanpa Obat

Keputihan kerap kali mengganggu aktivitas sehari-hari bagi perempuan. Selain menyebabkan perasaan tidak nyaman, bau yang…

1 tahun ago

Cara Menghilangkan Gatal Secara Alami dan Cepat

Menurut National Eczema Association (NEA), diketahui bahwa sensasi gatal pada kulit yang tidak teratasi bisa…

1 tahun ago

Apakah Menelan Sperma Bisa Hamil?

Informasi apakah menelan sperma bisa hamil adalah mitos belaka. Sebab faktanya sendiri, saluran reproduksi wanita…

1 tahun ago

6 Makanan yang Mengandung Zat Besi & Rekomendasi Asupan

Zat besi adalah komponen pokok dari hemoglobin, sejenis dari protein di dalam sel darah merah…

1 tahun ago

Perlu Tau! Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronik

Meskipun sama-sama disebut gagal ginjal ternyata ada perbedaan gagal ginjal akut dan kronik sangat signifikan…

1 tahun ago

This website uses cookies.