Penyakit kelamin (gonore) bisa terkena pada bayi disebabkan oleh serangan bakteri bernama Neisseria gonorrhoeae atau gonococcus. Gonore dapat terjadi pada bayi akibat tertular dari ibunya selama proses persalinan. Bayi yang terkena gonore dapat mengalami keluhan berupa mata kemerahan dan mengeluarkan nanah.
Bakteri penyebab penyakit ini bisa menyerang sejumlah bagian, seperti dubur, leher rahim alias serviks, mata, tenggorokan, hingga uretra. Semua orang bisa terserang virus penyakit ini, baik pria, wanita, bahkan bayi baru lahir. Maka penting untuk mengetahui cara pencegahan dan mengatasi penyakit ini agar tidak tertular gonore.
Baca juga : Cara Merawat Miss V yang Benar Agar Sehat, Bersih dan Tidak Bau
Gonore pada bayi adalah infeksi yang bisa menular pada bayi akibat terkena cairan vagina ibu setelah bersalin. Infeksi tersebut disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae atau gonococcus yang menyebabkan gejala mata kemerahan dan mengeluarkan nanah pada bayi.
Kebanyakan kasus Gonore di bayi diakibatkan oleh sang ibu yang sudah lebih dulu terinfeksi penyakit gonore. Gejala penyakit gonore pada bayi biasanya terlihat 2-5 hari setelah bayi dilahirkan. Perlu penanganan intensif untuk mengobati penyakit gonore pada bayi.
Sebab jika tidak segera diobati, gonore dapat menyebabkan bayi mengalami kebutaan. Selain itu, infeksi juga dapat menyebar ke organ tubuh lain sehingga mengakibatkan infeksi pada darah, sendi, serta cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang atau meningitis. Agar infeksi gonore tidak langsung menular pada bayi, sangat penting bagi ibu hamil untuk menjaga kondisi agar tidak terkena gonore saat melahirkan.
Gejala gonore pada bayi yang dapat diamati adalah infeksi mata merah, bernanah, dan berat badan bayi yang kurang dari ideal. Gejala khas yang muncul pada bayi biasanya dengan munculnya kerak kotoran mata alias belek pada mata bayi. Kotoran tersebut juga akan mengeluarkan nanah serta terasa lengket. Jika tidak segera diatasi, nanah akan terus keluar dan menyebabkan mata merah dan bengkak pada si bayi.
Kondisi tersebut akan mengakibatkan bayi menjadi kesulitan untuk membuka mata. Dalam kasus yang lebih berat, infeksi gonore bahkan bisa menyerang kornea, sehingga membutuhkan pengobatan dalam jangka waktu yang panjang. Jika tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin bayi bisa mengalami buta permanen.
Penyebab gonore pada bayi yang paling sering terjadi adalah terkena cairan vagina ibu yang terinfeksi gonore sebelumnya. Bakteri penyebab gonore biasa ditemukan pada cairan di organ reproduksi, yaitu Mr P dan Miss V orang yang terinfeksi bisa menular melalui proses persalinan.
Oleh karena itu, bagi ibu hamil perlu menyadari sejak awal. Sebab, gejala gonore pada ibu hamil seringkali tidak disadari karena tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Kalaupun ada, gejalanya bisa menyerupai keluhan yang biasa muncul dalam kehamilan, seperti keputihan, perdarahan, atau muncul bercak darah.
Karena itu, ibu hamil disarankan untuk melakukan pemeriksaan penyakit gonore pada pemeriksaan kehamilan pertama kali di dokter kandungan serta pada trimester tiga jika ibu hamil berisiko tinggi menderita gonore. Jika ibu hamil menderita gonore, maka harus segera dilakukan pemeriksaan dan penanganan.
Bayi yang baru lahir dan terinfeksi gonore berisiko terkena infeksi mata yang serius, yaitu konjungtivitis gonore pada bayi. Oleh karenanya prosedur setelah lahir, bayi akan mendapat tindakan pencegahan konjungtivitis gonore berupa pemberian salep erythromycin ophthalmic yang kemudian dilakukan secara rutin.
Jika konjungtivitis gonore tidak segera ditangani, maka bayi berpotensi menderita ulkus kornea dan kebutaan. Selain itu, infeksi bakteri gonore pada bayi baru lahir juga membuatnya mungkin menderita beberapa kondisi, yakni:
Pencegahan gonore pada bayi juga penting disadari oleh calon orang tua yang menjadi sumber utama tertularnya infeksi tersebut pada bayi. Pada orang dewasa, penyebab tertularnya penyakit gonore adalah melalui hubungan seksual yang tidak sehat. Hubungan seksual dengan pasangan yang berbeda tanpa menggunakan pengaman seperti kondom.
Pengobatan gonore pada bayi dilakukan dengan memberikan obat antibiotik pada bayi. Jika kemudian bayi terdeteksi menderita gonore, maka ia akan mendapatkan pengobatan injeksi antibiotik. Injeksi ini dapat mengatasi infeksi bakteri, dengan kadar dan lama pengobatan tergantung dari jenis infeksi yang diderita oleh bayi.
Setelahnya, baik ibu dan bayi baru lahir akan dipantau dengan cermat untuk memastikan bahwa infeksi gonore telah berhasil diatasi.
Sampai saat ini, cara yang paling efektif untuk mengatasi gonore pada bayi adalah dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil sehingga bisa langsung diambil tindakan untuk pengobatannya. Jadi bagi ibu hamil, tidak perlu malu untuk melakukan tes lebih awal di trimester akhir kehamilan untuk mengetahui gejala gonore. Semakin cepat diketahui, semakin cepat untuk diobati dan mengurangi risiko tertular pada bayi.
Jawabannya bisa. Bayi mudah tertular gonore dari terkena cairan vagina saat persalinan. Gonore pada bayi akan menyerang bagian mata bayi yang menyebabkan mata bayi bernanah dan kemerahan. Selain itu, bayi yang terinfeksi gonore akan memiliki berat badan lahir rendah. Jika tidak segera diobati, gonore dapat menyebabkan bayi mengalami kebutaan.
Konjungtivitis gonore pada bayi adalah kondisi mata merah pada bayi akibat peradangan pada selaput mata yang melapisi permukaan bola dan kelopak mata bagian dalam (konjungtiva mata). Konjungtivitis gonore mengakibatkan mata gatal dan bernanah. Pada kasus konjungtivitis gonore, mata merah dan bernanah disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang terinfeksi pada cairan vagina ibu hamil saat melahirkan.
gonore bisa sembuh total. Baik bagi bayi maupun ibu hamil. Asalkan kita benar-benar telaten minum obat dan mematuhi setiap instruksi dan pantangan yang diarahkan dokter. Obat yang paling umum diresepkan oleh dokter untuk mengobati gonore adalah antibiotik untuk membunuh bakterinya.
Pengobatan gonore pada bayi umumnya meliputi pembersihan kotoran mata secara rutin menggunakan larutan steril dan pemberian antibiotik lewat suntikan. Bayi juga mungkin akan mendapatkan salep mata antibiotik untuk meredakan gejalanya. Jika dibutuhkan, agar kondisi bayi tetap terkontrol, maka perawatan inap di rumah sakit.
Ingat, semakin cepat infeksi teratasi maka semakin cepat pula keberhasilan pengobatannya. Sebagian besar kasus gonore pada bayi yang terdeteksi dan terobati pada stadium awal bisa sembuh total tanpa menimbulkan gangguan penglihatan.
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia,…
Keputihan kerap kali mengganggu aktivitas sehari-hari bagi perempuan. Selain menyebabkan perasaan tidak nyaman, bau yang…
Menurut National Eczema Association (NEA), diketahui bahwa sensasi gatal pada kulit yang tidak teratasi bisa…
Informasi apakah menelan sperma bisa hamil adalah mitos belaka. Sebab faktanya sendiri, saluran reproduksi wanita…
Zat besi adalah komponen pokok dari hemoglobin, sejenis dari protein di dalam sel darah merah…
Meskipun sama-sama disebut gagal ginjal ternyata ada perbedaan gagal ginjal akut dan kronik sangat signifikan…
This website uses cookies.