Daun pegagan atau centella asiatica salah satu tanaman obat yang tinggi antioksidan, karena mengandung polifenol, flavonoid, β-carotene, tanin, dan vitamin C. Khususnya senyawa polifenol, yang dapat ditandai dengan adanya cincin aromatik yang membawa lebih dari satu ion hidrogen.
Selain daun pegagan, mengkudu juga mengandung polifenol yang bisa bertindak sebagai antioksidan untuk menangkap radikal hidroksil dan superoksida. Kemudian, polifenol ini juga bisa menetralkan radikal bebas, sehingga tubuh bisa melakukan regenerasi pankreas
Senyawa polifenol terbagi menjadi dua golongan yaitu flavonoid (flavon, flavanol, flavanon, isoflavon antosianin dan kalkon) dan tanin (polimer asam fenolat, katekin atau isokatekin).
Polifenol sebagai antioksidan bekerja dengan cara mengatasi stres oksidatif akibat paparan logam berat. Stres oksidatif terjadi ketika tubuh yang memiliki antioksidan dalam jumlah cukup untuk menetralkan radikal bebas. Kondisi inilah yang bisa memicu banyak masalah kesehatan.
Baca juga : Manfaat Tanin Sebagai Antibakteri
Karena itu, antioksidan dalam polifenol bisa mendonorkan elektronnya kepada molekul radikal bebas, sehingga dapat menstabilkan radikal bebas dan menghentikan reaksi berantai yang merusak organ termasuk ginjal.
Strategi terapi paling umum yang biasa digunakan untuk mengatasi keracunan logam berat adalah terapi khelasi untuk membantu ekskresi logam. Tapi, chelator untuk toksisitas Cd dan Pb seperti CaNa2EDTA dan meso-2,3-dimercaptosuccinic acid (DMSA) berisiko menimbulkan masalah keamanan, efektivitas dan menyebabkan toksisitas ginjal, khususnya kerusakan pada tubulus proksimal setelah pengobatan dosis tinggi berulang, yakni di atas 75 mg/kg.
Karena itu, antioksidan alami yang diperoleh dari tanaman, buah atau suplemen makanan bisa mengatasi dan mencegah toksisitas logam. Selain terjangkau dan risiko toksisitasnya rendah, antioksidan dari bahan alami juga memiliki efek samping yang lebih kecil.
Anda bisa mendapatkan antioksidan alami dari senyawa flavonoid, fenolik, isoflavon, karotenoid, dan tokoferol yang bisa menghambat oksidasi, menetralkan radikal bebas, serta bertindak sebagai chelator dan reduktor.
Polifenol adalah senyawa alami dari tumbuhan yang memiliki banyak manfaat kesehatan tubuh.
Polifenol adalah zat pereduksi, dan bersama dengan zat pereduksi makanan lainnya, seperti vitamin C, vitamin E dan karotenoid, yang disebut sebagai antioksidan untuk melindungi jaringan tubuh dari stres oksidatif dan patologi terkait seperti kanker, penyakit jantung koroner, dan peradangan.
Antioksidan dalam polifenol akan membantu mengendalikan radikal bebas berlebihan dalam tubuh, yang bisa merusak sel dan memicu penyakit.
Selain efek antioksidan, polifenol juga membantu mengurangi peradangan pada tubuh yang bisa memicu penyakit.
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi polifenol dapat memainkan peran penting dalam kesehatan melalui pengaturan metabolisme, berat badan, penyakit kronis, dan proliferasi sel. Adapun manfaat kesehatan polifenol bagi tubuh, antara lain:
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia,…
Keputihan kerap kali mengganggu aktivitas sehari-hari bagi perempuan. Selain menyebabkan perasaan tidak nyaman, bau yang…
Menurut National Eczema Association (NEA), diketahui bahwa sensasi gatal pada kulit yang tidak teratasi bisa…
Informasi apakah menelan sperma bisa hamil adalah mitos belaka. Sebab faktanya sendiri, saluran reproduksi wanita…
Zat besi adalah komponen pokok dari hemoglobin, sejenis dari protein di dalam sel darah merah…
Meskipun sama-sama disebut gagal ginjal ternyata ada perbedaan gagal ginjal akut dan kronik sangat signifikan…
This website uses cookies.