HIV

Apa Penyebab CD4 Turun & Bagaimana Cara Menjaganya?

Penyebab CD4 turun yang paling sering adalah karena infeksi virus HIV. Namun jika bukan karena infeksi HIV bisa disebabkan oleh bakteri maupun virus yang cukup serius.

Pasien HIV maupun AIDS tentunya akan sangat membutuhkan informasi mengenai pengobatan HIV dan AIDS. Selain itu, pasien biasanya juga membutuhkan informasi mengenai cara menjaga maupun meningkatkan jumlah CD4. Istilah CD4 mungkin bukan istilah yang asing bagi pasien HIV dan AIDS. 

Namun, bagi orang awam bisa jadi istilah ini  kurang familiar. Jadi, CD4 merupakan istilah untuk menyebutkan salah satu jenis sel darah putih. Sering pula disebut dengan istilah Limfosit T dan Sel T. Sel ini memiliki peran kunci dalam memerangi infeksi di dalam tubuh sebab masuk ke dalam sistem kekebalan tubuh. 

Secara sederhana, jumlah CD4 menjadi kunci ukuran dari kesehatan tubuh. Sebab jumlah CD4 yang terlalu rendah yakni kurang dari 500-350 sel/MCL akan menunjukan penurunan sistem kekebalan tubuh. Bisa disebabkan karena adanya infeksi maupun karena faktor lain, berikut penjelasan detailnya. 

Apa Penyebab Turunnnya CD4?

Meskipun penurunan CD4 menjadi indikasi dari menurunnya kesehatan pasien HIV. Namun penurunannya ternyata bisa dialami pasien diluar HIV, sebab kondisi medis berikut bisa menjadi penyebab penurunan CD4: 

  • Pneumonia. 
  • Influenza. 
  • Infeksi virus herpes simpleks (Herpes Simplex Virus). 
  • Pasien yang menjalani kemoterapi. 
  • dan lain sebagainya. 

Jumlah CD4 dalam kondisi normal berada di kisaran 500-1.200 sel/MCL, kondisi normal yang dimaksudkan disini adalah kondisi dimana tubuh baik-baik saja dan tidak mengalami infeksi. Ketika pemeriksaan CD4 dilakukan dan angkanya di bawah angka normal tersebut. Maka menjadi tanda bahwa ada penyakit yang sedang berkembang di dalam tubuh. 

Penyakit tersebut menyerang CD4 atau sel T tadi, sehingga jumlahnya menurun dan sistem kekebalan tubuh pun memburuk. Sedangkan pada pasien HIV ada kemungkinan jumlah CD4 di bawah 200 dan mengalami infeksi oportunistik (infeksi yang disebabkan organisme yang biasanya tidak menyebabkan infeksi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh normal). 

Apabila kondisi ini dialami maka sesuai dengan definisi dari Kemenkes pasien tersebut sudah memasuki fase AIDS. Pencegahan untuk masuk fase ini adalah dengan menjalani pola hidup sehat dan disiplin menjalani terapi ARV. Ketika dilakukan maka pasien HIV memiliki peluang untuk memiliki umur panjang, sehat, dan tentunya tetap produktif. 

Baca juga: Pengobatan HIV Tanpa Bantuan Medis!

Apa Penyebab CD4 Turun pada Pasien HIV?

Terapi ARV memang bisa membantu menjaga dan meningkatkan jumlah CD4 pada pasien HIV. Namun hasilnya sangat dipengaruhi oleh kondisi dari pasien itu sendiri, sehingga satu sama lain akan berbeda. Dilihat dari beberapa kasus, pasien dengan CD4 kurang dari 200 saat terapi ARV biasanya mengalami peningkatan yang sangat lambat. 

Sehingga akan sebaliknya bagi pasien yang sebelum menjalani terapi ARV jumlah CD4 masih normal. Misalnya 350 sel/MCL, maka kenaikan CD4 cenderung lebih cepat. Menariknya, jumlah CD4 bisa naik dan turun yang disebabkan oleh banyak faktor. Misalnya: 

1. Waktu Pengecekan 

Secara alami jumlah CD4 akan turun di waktu pagi namun akan naik dengan sendirinya di sore sampai malam hari. Memudahkan pengecekan jumlah CD4 secara riil maka pengecekan perlu dilakukan di waktu yang sama. Misalnya pengecekan pertama kali dilakukan pagi hari maka seterusnya tetap harus pagi hari. 

2. Tempat Pemeriksaan CD4 

Pemeriksaan atau pengecekan jumlah CD4 dilakukan di laboratorium. Semua laboratorium tentu melayani pengecekan satu ini. Namun pasien HIV sebaiknya mengecek di laboratorium yang sama sepanjang waktu. Sebab beda laboratorium ada kemungkinan hasil pemeriksaan berbeda meskipun dilakukan di waktu yang sama. 

4. Tindakan dan Kondisi Medis yang Dialami 

Jumlah CD4 juga akan sangat dipengaruhi oleh kondisi maupun tindakan medis yang sedang dijalankan. Pemeriksaan sebaiknya tidak dilakukan ketika pertama kali merasakan adanya infeksi di dalam tubuh. Sebab dipastikan CD4 akan turun secara signifikan, padahal ada kemungkinan tubuh masih jauh dari fase AIDS. 

Selain itu tindakan medis seperti imunisasi dan kemoterapi juga berpotensi menurunkan jumlah CD4 secara signifikan. Maka pemeriksaan tidak dianjurkan di waktu-waktu tersebut, agar mendapatkan hasil yang memang akurat atau riil

5. Mengalami Stress 

Stress dari pekerjaan atau faktor pemicu lain juga masuk ke dalam daftar penyebab CD4 turun. Meskipun tidak begitu signifikan, namun ada baiknya pengecekan CD4 tidak dilakukan saat mengalami stres. Sebab hasilnya tentu lebih rendah dari kondisi sebenarnya yang malah memperparah stres yang dialami. 

Bagiamana Cara Menjaga dan Meningkatkan Jumlah CD4?

Membantu pasien HIV maupun AIDS untuk menjaga dan meningkatkan jumlah CD4 maka bisa menjalani beberapa pola hidup sehat dan sederhana berikut ini: 

  • Disiplin mengikuti terapi ARV, sebab ARV akan membantu melemahkan virus HIV dan menjaga agar jumlah CD4 tetap normal. 
  • Makan buah dan sayur setiap hari. 
  • Olahraga rutin meskipun hanya jalan santai selama 30 menit atau kurang. 
  • Berhenti merokok. 
  • Berhenti minum minuman beralkohol. 
  • Mengelola stres dengan bijak, misalnya dengan rutin meditasi, yoga, mendengarkan musik, menyediakan aromaterapi, dan lain sebagainya. 

Pengobatan HIV yang berjalan dengan baik secara perlahan akan menormalkan sistem kekebalan tubuh. Ditunjukan dengan adanya kenaikan jumlah CD4 yang menurunkan resiko terjadinya infeksi maupun komplikasi. Namun untuk sampai di titik ini tentu tidak bisa sekejap, dan masing-masing pasien memiliki milestone sendiri. 

Ada yang bisa sampai di jumlah CD4 normal setelah satu minggu ada yang butuh waktu berbulan-bulan setelahnya. Sehingga apapun yang terjadi usahakan tetap disiplin menjalani terapi dan metode pengobatan lain yang direkomendasikan oleh dokter. 

Redaksi Autoimuncare

Tim Redaksi memastikan artikel sesuai standar Kebijakan Redaksional Autoimuncare. Seluruh artikel di Autoimuncare melewati proses penyuntingan bertahap dari ahli medis dan ahli bahasa agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan mudah dimengerti pembaca.

Redaksi Autoimuncare

Tim Redaksi memastikan artikel sesuai standar Kebijakan Redaksional Autoimuncare. Seluruh artikel di Autoimuncare melewati proses penyuntingan bertahap dari ahli medis dan ahli bahasa agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan mudah dimengerti pembaca.

Recent Posts

Cara Menggunakan Alat Tes HIV Mandiri

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia,…

1 tahun ago

Penyebab dan Cara Menghilangkan Keputihan Tanpa Obat

Keputihan kerap kali mengganggu aktivitas sehari-hari bagi perempuan. Selain menyebabkan perasaan tidak nyaman, bau yang…

1 tahun ago

Cara Menghilangkan Gatal Secara Alami dan Cepat

Menurut National Eczema Association (NEA), diketahui bahwa sensasi gatal pada kulit yang tidak teratasi bisa…

1 tahun ago

Apakah Menelan Sperma Bisa Hamil?

Informasi apakah menelan sperma bisa hamil adalah mitos belaka. Sebab faktanya sendiri, saluran reproduksi wanita…

1 tahun ago

6 Makanan yang Mengandung Zat Besi & Rekomendasi Asupan

Zat besi adalah komponen pokok dari hemoglobin, sejenis dari protein di dalam sel darah merah…

1 tahun ago

Perlu Tau! Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronik

Meskipun sama-sama disebut gagal ginjal ternyata ada perbedaan gagal ginjal akut dan kronik sangat signifikan…

1 tahun ago

This website uses cookies.