Manfaat flavonoid untuk penderita hiv yaitu meningkatkan sistem imun karena flavonoid sebagai imunostimulan (menstimulasi sistem imun dengan meningkatkan aktivitas komponen sistem imun untuk melawan infeksi dan penyakit)
Sehingga, sistem kekebalan tubuh yang kuat salah satu keuntungan terbesar bagi penderita HIV untuk membantu melawan infeksi dan mengurangi risiko tertular penyakit.
Manfaat dari sistem kekebalan yang kuat sangat banyak, antara lain melawan patogen, memerangi virus dan bakteri, melawan benda asing dan membantu mencegah infeksi serta penyakit masuk ke penderita HIV.
Flavonoid diakui sebagai antivirus yang efektif dan bisa bertindak pada berbagai tahap infeksi virus, khususnya pada tingkat molekuler untuk menghambat pertumbuhan virus.
Flavonoid yang menghambat aktivitas virus dapat dibagi menjadi sub-kategori berikut :
Dalam penelitian “Perubahan Kualitas Hidup dan Nilai CD4+ Pasien HIV/AIDS dengan Pemberian Ramuan Jamu Imunostimulan di Sragen“, juga menemukan adanya senyawa flavonoid dalam rebusan simplisia rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza), temu mangga (Curcuma mangga), dan herba meniran (Phyllanthus niruri) bertindak mengikat radikal bebas.
Karena, kerusakan sel yang cepat bisa dipengaruhi oleh banyaknya radikal bebas yang tinggi di dalam tubuh. Aktivitas pengikatan radikal bebas oleh flavonoid dan senyawa fenol ini disebut sebagai antioksidan.
Antioksidan adalah zat aktif yang memiliki potensi untuk memodulasi sistem imun dan
dapat digunakan sebagai komplementer pada terapi ARV. Terapi antiretroviral (ARV) merupakan satu-satunya pengobatan HIV/AIDS.
Salah satu masalah dalam pemberian ARV yang menjadi perhatian adalah efek samping yang merugikan, seperti mual, anxietas, anoreksia, insomnia, serta adanya gangguan penglihatan dan pengecapan. Efek samping tersebut dapat memengaruhi kualitas hidup penderita HIV/AIDS.
Namun, peningkatan kualitas hidup pada ODHA merupakan faktor yang perlu diperhatikan. Semakin tinggi kualitas hidup ODHA, semakin tinggi pula kemampuannya dalam mengatasi penyakit tersebut.
Karena itu, perlu suatu terobosan untuk mengurangi efek samping pengobatan dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Flavonoid juga bisa bertindak sebagai imunomodulator. Saat aktivitas sistem
imun berkurang, maka flavonoid akan mengirimkan sinyal intraseluler pada
reseptor sel untuk meningkatkan aktivitasnya
Sambiloto yang memiliki kandungan flavonoid dapat merangsang sistem imun tubuh, baik berupa respons antigen spesifik maupun respons imun nonspesifik untuk menghasilkan sel fagositosis.
Respons antigen spesifik yang dihasilkan akan mendorong produksi limfosit dalam jumlah besar, terutama limfosit B. Limfosit B akan menghasilkan antibodi yang merupakan plasma glikoprotein yang akan mengikat antigen dan merangsang proses fagositosis.
Sambiloto juga dapat digunakan sebagai imunostimulator yang meningkatkan respon imun saat sistem kekebalan tubuh menurun dan menjadi imunosupresan yang dapat menurunkan respon kekebalan tubuh saat sistem kekebalan tubuh meningkat melebihi kondisi tubuh normal. Selain itu, sambiloto juga mampu menormalkan kondisi tubuh meskipun terjadi infeksi.
Flavonoid telah terbukti memiliki efek antibakteri dan antivirus. Sejumlah penelitian laboratorium telah menunjukkan bahwa flavonoid tertentu bisa mencegah replikasi sel virus flu H1N1, HIV, SARS, dan RSV.
Tapi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan bagaimana flavonoid bekerja dalam tubuh melawan virus dan kemungkinannya bekerja sebagai tindakan pencegahan yang efektif.
itulah penjelasan manfaat flavonoid untuk penderita hiv. Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan atau obat-obatan herbal yang mengandung flavonoid untuk meningkatakan daya tahan tubuh.
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia,…
Keputihan kerap kali mengganggu aktivitas sehari-hari bagi perempuan. Selain menyebabkan perasaan tidak nyaman, bau yang…
Menurut National Eczema Association (NEA), diketahui bahwa sensasi gatal pada kulit yang tidak teratasi bisa…
Informasi apakah menelan sperma bisa hamil adalah mitos belaka. Sebab faktanya sendiri, saluran reproduksi wanita…
Zat besi adalah komponen pokok dari hemoglobin, sejenis dari protein di dalam sel darah merah…
Meskipun sama-sama disebut gagal ginjal ternyata ada perbedaan gagal ginjal akut dan kronik sangat signifikan…
This website uses cookies.