Manfaat fenol sebagai antioksidan untuk penderita HIV, karena fenol memiliki senyawa nabati yang dikenal sebagai antioksidan. Senyawa ini bisa menghentikan reaksi radikal bebas dengan molekul lain dalam tubuh Anda, mencegah kerusakan DNA Anda serta efek kesehatan jangka panjang.
Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron dan menjadi tidak stabil. Hal ini membuatnya rentan untuk bereaksi dengan dan merusak molekul seperti DNA.
Radikal bebas terkadang menyebabkan molekul yang bereaksi dengannya menciptakan lebih banyak radikal bebas.
Beberapa antioksidan fenolik terkenal dengan efek kesehatan yang terbukti, termasuk bioflavonoid, tokoferol, resveratrol dan minyak oregano.
Daftar Isi
Sejumlah fenolat alami telah terbukti memiliki aktivitas antivirus. Studi kimia sebelumnya dari A. gomezianus mengungkapkan konstituen fenoliknya sebagai flavonoid dan stilbenoid.
Fenolik ditemukan pada M. pallidus yang merupakan turunan floroglusinol. T.trifolia . diketahui menghasilkan kumarin serta limonoid, alkaloid, dan karoten.
Baca juga Manfaat Flavonoid Untuk Penderita HIV
Penyelidikan ulang kami terhadap konstituen daun T. trifolia pun menghasilkan 13 kumarin, yang tidak ditemukan pada penelitian sebelumnya.
Pada studi aktivitas antivirus ini, semua fenolat diperoleh dari A. gomezianus, M. pallidus, dan T. trifolia yang menjadi sasaran evaluasi aktivitas anti-HSV dan/atau anti-HIV.
Pengujian juga dilakukan sesuai dengan protokol yang diterbitkan sebelumnya untuk HSV-1, HSV-2 dan HIV-1
Fenolat antivirus yang paling kuat dalam penelitian ini adalah dimer phloroglucinol, yang diperoleh dari M. pallidus yang menunjukkan aktivitas kuat terhadap HSV dan HIV.
Fenol yang berfungsi sebagai antioksidan ini mungkin akan berperan dalam pengobatan penyakit HIV.
Efek antioksidan dalam senyawa fenol untuk beberapa penyakit ini juga sudah menjadi perhatian sejak lama.
Berbagai penyelidikan mendukung bahwa stres oksidatif memainkan peran kunci dalam perkembangan beberapa penyakit, seperti HIV.
Kondisi ini disebabkan oleh kelebihan produksi spesies oksigen reaktif (ROS) yang mencakup banyak radikal, seperti superoksida (O-2), hidroksil (OH─) , hidroperoksil (OOH─), peroksil (ROO─), alkoxyl (RO─), oksida nitrat (NO─) dan anion peroksinitrit (ONOO─).
ROS dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada biomolekul vital, seperti DNA, lipid dan protein.
Senyawa fenolik dapat menekan pembentukan ROS dengan mekanisme yang berbeda, seperti menghambat beberapa enzim seperti xanthine oxidase yang bertanggung jawab untuk produksi ion superoksida, mengkelat elemen jejak seperti logam, seperti ion besi dan tembaga bebas yang terlibat dalam pembentukan radikal dan mengais spesies radikal dengan donasi hidrogen.
Senyawa fenol tersebar luas dalam makanan. Buah-buahan dan sayuran, seperti apel, ceri, jeruk, jeruk, anggur, beri, persik, sereal dan tomat sangat kaya polifenol
Itulah Manfaat fenol sebagai antioksidan untuk penderita HIV. Jika Anda masih kurang yakin tentang manfaat fenol, Kami Autoimun Care mempunyai layanan konsultasi gratis bagi anda yang memiliki masalah tentang HIV.
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia,…
Keputihan kerap kali mengganggu aktivitas sehari-hari bagi perempuan. Selain menyebabkan perasaan tidak nyaman, bau yang…
Menurut National Eczema Association (NEA), diketahui bahwa sensasi gatal pada kulit yang tidak teratasi bisa…
Informasi apakah menelan sperma bisa hamil adalah mitos belaka. Sebab faktanya sendiri, saluran reproduksi wanita…
Zat besi adalah komponen pokok dari hemoglobin, sejenis dari protein di dalam sel darah merah…
Meskipun sama-sama disebut gagal ginjal ternyata ada perbedaan gagal ginjal akut dan kronik sangat signifikan…
This website uses cookies.