Sudah Lebih dari 1 Tahun Sakit Batu Ginjal?
4 Solusi Sederhana ini Bisa Dicoba
Sakit batu ginjal bisa menyerang siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Penyakit ini bisa dialami oleh remaja hingga orang tua.
Informasi yang ditulis dalam jurnal Advances in Urology tahun 2018, menyebutkan bahwa 12% populasi manusia di dunia telah mengalami sakit batu ginjal.
Jumlah ini dimungkinkan akan naik terus menerus jika tidak dilakukan penanganan secara cepat dan tepat.
Mengenal Lebih dekat tentang Sakit Batu Ginjal
Sakit Batu Ginjal merupakan suatu kondisi dimana terdapat batu dengan ukuran yang bervariasi di dalam organ ginjal. Tentunya hal ini akan menimbulkan rasa sakit di organ ginjal, saluran kemih, serta sakit saat berkemih.
Terkadang, gejala awal sakit batu ginjal tidak disadari oleh penderitanya, sehingga ukuran batu ginjal semakin membesar yang mengakibatkan terganggunya aktivitas penderitanya.
Kenapa Bisa Terbentuk Batu Ginjal?
Terbentuknya batu ginjal diawali dari kondisi urin yang sangat pekat akibat kurang minum air putih. Urin yang pekat biasanya berwarna kuning hingga coklat seperti minuman teh.
Urin merupakan sisa metabolisme tubuh yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dan harus dikeluarkan oleh tubuh.Ketika seseorang terlalu lama menunda kegiatan berkemih, maka kotoran yang seharusnya keluar akan mengendap di dalam organ ginjal.
Jika orang tersebut tetap melakukan kebiasaan sedikit minum dan menahan kencing, maka endapan yang tertinggal akan semakin banyak. Endapan akan berkumpul dan membentuk suatu kristal atau disebut dengan batu ginjal.
Pembentukan batu ginjal juga dapat disebabkan oleh pola makan yang kurang tepat. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian tentang kandungan batu ginjal.
Dikutip dari Jurnal Nutrients tahun 2021, batu ginjal mengandung:
- kalsium oksalat sebanyak 67%
- kalsium fosfat sebanyak 17%
- asam urat sebanyak 8%
- struvit sekitar 3%
Nah, dari hasil penelitian itu, bisa dipastikan dengan jelas bahwa penyebab utama batu ginjal yaitu tingginya kadar oksalat dalam tubuh.
Ketika kita makan atau minum sesuatu yang memiliki kandungan senyawa oksalat yang tinggi secara terus menerus, maka jumlah oksalat dalam tubuh kita menjadi berlebihan.
Akibatnya ada oksalat yang tersisa dan tidak bisa larut dalam urin bersama dengan sisa metabolisme tubuh yang lain.
Jika hal ini terjadi secara terus menerus, maka sisa oksalat akan mengendap di ginjal, dan bergabung dengan sisa metabolisme tubuh yang lain.
Pada akhirnya, kumpulan sisa sisa dari metabolisme tubuh ini mengeras, membatu, dan biasa disebut dengan batu ginjal.
Nah, ilustrasi tersebut sama dengan yang terjadi pada urin dalam ginjal kita. Semakin banyak jumlah oksalat ataupun fosfat yang berada dalam urin, maka kemungkinan mereka mengendap bersama dengan kalsium akan semakin tinggi. Hal ini dapat menyebabkan batu ginjal yang terbentuk akan semakin membesar.
Bahaya Batu Ginjal Jika Tidak Diobati
Selain rasa sakit, batu ginjal juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) yang terus menerus karena adanya batu yang melewati saluran kemih bersama dengan urin dan menyebabkan adanya luka pada saluran kemih.
Menurut jurnal Advance in Urology, penyakit batu ginjal yang dibiarkan saja tanpa adanya upaya pengobatan dapat mengakibatkan munculnya beragam penyakit lain. Tidak hanya itu saja, pengobatan yang tidak maksimal, juga akan sangat berbahaya.
Beberapa kemungkinan yang bisa terjadi ketika batu ginjal tidak ditangani dengan cepat dan tepat:
- Penyakit ginjal kronis
- Gagal ginjal
- Timbul masalah pada jantung
- Diabetes
- Hipertensi.
Batu ginjal yang terlalu lama berada dalam ginjal, tentu akan mengganggu fungsi dan kerja ginjal. Oleh karena itu, perlu adanya usaha untuk mencegah kejadian gagal ginjal pada penderita batu ginjal. Ada 4 cara yang bisa dilakukan, antara lain:
- menerapkan pola hidup sehat
- membuat menu makanan yang seimbang.
- memilih minuman yang aman dikonsumsi
- dan menggunakan resep tradisional.
Akan tetapi, penanganan yang tepat harus disesuaikan dengan kondisi tubuh penderita batu ginjal saat itu agar tidak terjadi gagal ginjal stadium akhir.
Saat terjadi luka, zat gizi sangat diperlukan untuk mendukung sistem imun tubuh serta berperan penting dalam proses penyembuhan luka (Widjianingsih dan Wirjatmadi, 2013).
Beberapa orang lupa Metode Sederhana untuk Melarutkan Batu Ginjal
1. Menerapkan pola hidup sehat
Pola hidup sehat sangat dibutuhkan untuk mengatasi segala macam penyakit, termasuk batu ginjal. Cara ini dapat dilakukan dengan rutin melakukan olahraga untuk memperlancar peredaran darah.
Olahraga juga bisa membuat batu di dalam ginjal bergerak mengikuti gerakan tubuh, sehingga dapat lebih mudah larut atau terbawa keluar bersama dengan urin.
Namun, perlu diingat jika bagian perut bawah atau bagian tubuh yang dekat dengan ginjal terasa sakit, maka olahraga dapat dihentikan.
Olahraga paling sederhana dan aman, yaitu berjalan kaki. Semangat Sehat!!!
2. Membuat menu makanan yang seimbang
Mengapa harus membuat menu makanan yang seimbang? Hal ini disebabkan karena beberapa sayur dan buah dapat membuat batu ginjal semakin membesar atau memperburuk kondisi kesehatan.
Berikut ini merupakan daftar makanan yang tinggi oksalat dan perlu dihindari (Dikutip dari jurnal Nutrients tahun 2021), contohnya yaitu: bayam, ubi, kedelai, kacang merah, buncis, buah belimbing, buah bit, blackberry, kiwi, gandum, wijen, almond, bubuk kakao, akar manis, black pepper, dan parsley.
3. Memilih Minuman yang aman dikonsumsi
Jenis minuman yang kita minum, sangat mempengaruhi kualitas urin yang kita hasilkan. Tentunya minum air putih minimal 2 Liter per hari sangat membantu dalam mengatasi batu ginjal. Selain itu, air kelapa juga memiliki khasiat yang sangat bagus bagi penderita batu ginjal. Yuk Cobain!!!
Sudah banyak informasi yang beredar bahwa teh perlu dihindari oleh penderita batu ginjal.
Alasannya karena teh mengandung senyawa oksalat (pembentuk batu ginjal) yang cukup tinggi.
Berbeda dengan kopi yang memiliki kandungan oksalat jauh lebih rendah, sehingga lebih aman dikonsumsi.
Lembaga keamanan makanan Eropa memberi jumlah maksimal yaitu 4 cangkir kecil per hari. Namun, orang Indonesia dapat mengambil jalur aman saja, yaitu 1 cangkir per hari.
4. Resep tradisional
Resep tradisional biasanya dibuat dari tanaman obat yang sudah diyakini oleh leluhur dapat mengobati masalah batu ginjal. Di era sekarang, tanaman-tanaman ini banyak diteliti oleh ratusan peneliti dari dalam maupun luar negeri.
Apa saja tanamannya? Nah, disini ada daftar tanaman yang sudah diteliti dan diamati dapat mengatasi masalah batu ginjal:
Andrographis Paniculata (Sambiloto)
Penelitian Dulanjali dan Srikaran tahun 2020 dalam Journal of Pharmaceutical Innovation, menyebutkan bahwa ekstrak daun sambiloto terbukti dapat melarutkan kristal kalsium oksalat (batu urin) di dalam ginjal.
Secara singkat, batu urin akan bereaksi dengan senyawa alkaloid, saponin, tanin, dan flavonoid, juga ion Natrium dan Kalium yang terkandung dalam tanaman Sambiloto.
Centella Asiatica (Pegagan)
Tanaman pegagan mengandung senyawa asam asiatik yang dapat menyembuhkan luka pada ginjal. Selain itu, terdapat senyawa asiatikosida dan madekasosida yang memiliki sifat anti inflamasi (anti peradangan).
Sonchus Arvensis (Tempuyung)
Tempuyung mengandung senyawa flavonoid yang bersifat antioksidan. Senyawa ini dapat mengobati peradangan pada ginjal akibat adanya batu urin.
Ketiga bahan tersebut telah diolah dan dipadatkan menjadi sebuah kapsul yang bernama Recare, khasiat Recare sudah tidak diragukan lagi khasiatnya dalam mengatasi penyakit batu ginjal.