Antioksidan merupakan zat yang biasa ditemukan dalam buah dan sayuran. Senyawa Fenolik sebagai antioksidan ini bisa membantu mencegah, memperlambat, dan menghentikan proses oksidasi dalam tubuh.
Oksidasi adalah proses kimia di dalam tubuh yang menghasilkan radikal bebas. Radikal bebas inilah yang bisa merusak sel-sel tubuh dan menyerang liver atau hati.
Salah satu sumber antioksidan terbaik adalah senyawa fenol. Senyawa fenol ini bisa diperoleh dari dalam teh, coklat hitam, anggur, apel, dan bawang bombay.
Anda juga bisa menemukan senyawa fenolik dalam temu putih, yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan untuk melindungi tubuh dari penyakit liver akibat radikal bebas.
Rimpang temu putih mengandung senyawa fenolik tinggi yang bersifat sebagai antioksidan. Perbedaan aktivitas antioksidan yang terkandung dalam senyawa fenolik dipengaruhi oleh kondisi geografi daerah tanam.
Struktur senyawa secara substansial juga merupakan faktor yang mempengaruhi kekuatan aktivitas antioksidan tersebut.
Temu putih memiliki zat kurkumin dan fenolik yang bersifat sebagai antioksidan untuk membantu menangkap ion superoksida dan memutus rantai antar ion superoksida (O2- ) sehingga mencegah kerusakan sel hepar karena peroksidasi lipid.
Caranya melalui mediasi oleh enzim antioksidan, yaitu superoxide dismutase (SOD) dimana enzim SOD akan mengonversi O² menjadi produk yang kurang toksik.
Baca juga
Kurkuminoid memiliki aktivitas sebagai antioksidan, karena adanya gugus fenolik dalam struktur kurkuminoid yang penting sebagai antioksidan.
Mekanisme kurkuminoid sebagai antioksidan memiliki dua fungsi, yaitu pemberian atom hidrogennya
kepada senyawa radikal dan memperlambat laju autooksidasi dengan berbagai mekanisme pengubahan radikal menjadi bentuk lebih stabil.
Adapun mekanisme fenol sebagai antioksidan disebabkan adanya kemampuan senyawa fenol dalam membentuk ion fenoksida yang dapat memberikan donor hidrogen atau satu elektronnya kepada radikal bebas, sehingga terbentuk senyawa yang stabil.
Penderita ginjal membutuhkan senyawa fenolik karena sifat antioksidannya. Antioksidan ini bisa mencegah hingga menghentikan proses oksidasi dalam tubuh yang menghasilkan radikal bebas.
Reactive oxygen species (ROS) adalah salah satu jenis radikal bebas hasil metabolisme oksigen. Organ utama tubuh yang bisa menjadi sasaran ROS adalah liver atau hati.
Sehingga, tubuh manusia memproduksi dan membutuhkan antioksidan untuk menangkal radikal bebas, seperti ROS.
Karena jumlah antioksidan alami dalam tubuh biasanya lebih sedikit dibandingkan jumlah radikal bebas. Kondisi ini mengakibatkan gangguan keseimbangan tubuh dan menyebabkan stres oksidatif.
Oleh sebab itu, tubuh akan membutuhkan antioksidan tambahan untuk melawan radikal bebas di peredaran darah, salah satunya bisa dengan mengkonsumsi temu putih yang mengandung fenolik.
Anda juga harus tahu bahwa stres oksidatif bisa berasal dari alkohol, obat-obatan, polusi atau radiasi radiasi. Stres oksidatif ini bisa menyebabkan berbagai penyakit hati yang kronis.
Contohnya, penyakit hati yang berhubungan dengan alkohol (alcoholic liver disease) maupun yang tidak berhubungan dengan alkohol (non alcoholic fatty liver disease), dan infeksi hepatitis kronis.
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia,…
Keputihan kerap kali mengganggu aktivitas sehari-hari bagi perempuan. Selain menyebabkan perasaan tidak nyaman, bau yang…
Menurut National Eczema Association (NEA), diketahui bahwa sensasi gatal pada kulit yang tidak teratasi bisa…
Informasi apakah menelan sperma bisa hamil adalah mitos belaka. Sebab faktanya sendiri, saluran reproduksi wanita…
Zat besi adalah komponen pokok dari hemoglobin, sejenis dari protein di dalam sel darah merah…
Meskipun sama-sama disebut gagal ginjal ternyata ada perbedaan gagal ginjal akut dan kronik sangat signifikan…
This website uses cookies.