Kesehatan Liver

Kenali 7 Gejala Kolesterol Tinggi Sebelum Terlambat

Kadar kolesterol yang terlalu tinggi bisa memberi efek kurang bagus bagi kesehatan, maka perlu paham apa saja gejala kolesterol tinggi. Sehingga saat mengalami berbagai gejala ini bisa segera melakukan tindakan. Tujuannya untuk meminimalkan resiko dan komplikasi serius dari tingginya kadar kolesterol di dalam darah. Lalu, apa saja gejalanya? 

Gejala Kolesterol Tinggi 

Kadar kolesterol jahat atau LDL bisa meningkat tajam dan faktor pemicunya bisa dari pola makan tidak sehat, dimana terlalu banyak asupan lemak jenuh. Seseorang yang terbiasa makan makanan tinggi lemak jenuh memiliki masalah obesitas. Resiko punya kolesterol tinggi kemudian meningkat. 

Hanya saja, faktor munculnya gejala kolesterol tinggi tidak selalu karena pola makan. Sehingga tidak semua orang kurus bebas dari resiko kolesterol tinggi, bisa justru terjadi sebaliknya. Sebagai antisipasi, maka kenali gejala saat kolesterol mulai naik agar bisa segera menurunkannya. Berikut gejala-gejala tersebut: 

Tubuh Mudah Lelah 

Gejala pertama yang dialami saat kadar kolesterol di dalam darah meningkat adalah tubuh menjadi mudah lelah. Pada dasarnya sensasi lelah akan muncul pada saat tubuh terlalu banyak beraktivitas. Atau dalam kondisi kurang istirahat, misalnya karena begadangs emalam suntuk maka pagi harinya akan selalu kelelahan. 

Hanya saja, jika sudah istirahat cukup dan tidak melakukan aktivitas berat justru rasa lelah ini tidak kunjung hilang. Mkaa ada kemungkinan terjadi peningkatan kadar kolesterol di dalam darah. Hal ini terjadi karena kolesterol menggumpal dan menyumbat peredaran darah. Sehingga suplai darah yang kaya oksigen terganggu dan membuat tubuh kelelahan. 

Otot Mudah Lemah 

Selain tubuh menjadi mudah lelah, gejala kolesterol tinggi juga bisa berupa otot yang terlalu lemah. Misalnya kaki menjadi tidak terlalu kuat dipakai berjalan kaki, sehingga mudah sekali merasa lelah karena aktivitas yang masih tergolong ringan. Hal ini sangat mungkin terjadi karena lagi-lagi, kolesterol bisa menghambat aliran darah. 

Aliran darah yang terganggu akan membuat kebutuhan oksigen di berbagai organ tubuh mengalami gangguan juga. Sehingga tidak memiliki energi untuk menjalankan fungsinya. Hal ini kemudian akan mempengaruhi otot, terutama di persendian yang terasa lebih lemah dari biasanya. 

Dada Sering Terasa Nyeri 

Kolesterol yang meningkat kemudian juga bisa menyebabkan sensasi dada yang nyeri atau terasa sakit. Biasanya berkaitan juga dengan tekanan darah yang meningkat. Hal ini saling berkaitan karena saat kolesterol naik, maka peredaran darah terhambat atau menjadi tidak lancar. 

Sumber: freepik

Kondisi ini kemudian meningkatkan tekanan darah dan menjadi hipertensi. Setelahnya bisa membuat dada terasa nyeri, karena jantung perlu bekerja lebih keras untuk memompa darah menuju ke seluruh tubuh. Efeknya dada menjadi nyeri dan bisa sangat intens. 

Tangan dan Kaki Sering Kesemutan

Gejala kolesterol tinggi berikutnya adalah bisa membuat tangan dan kaki menjadi sering kesemutan. Kesemutan adalah sensasi pada saat aliran darah sempat terhenti di bagian tubuh tertentu. Palings ering adalah di tangan dan kaki, dan biasanya karena melipat kaki terlalu lama. 

Sedangkan pada tangan bisa karena dipakai sebagai alas kepala saat tidur, sehingga aliran darah ke telapak tangan tidak lancar. Jika tidak mengalami kondisi ini dan mendadak kesemutan. Ada baiknya mengecek kadar kolesterol, sebab tingginya kolesterol jahat bisa menyempitkan pembuluh darah ke tangan dan kaki sehingga mudah kesemutan. 

Mengalami Rasa Sakit di Rahang 

Pada beberapa kondisi, naiknya kadar kolesterol di dalam darah bisa menyebabkan rahang terasa sakit. Sehingga saat rahang mulai terasa sakit ada baiknya untuk mengecek kadar kolesterol di dalam darah. Jika kolesterol baik-baik saja maka bisa karena penyebab lainnya, sebab kondisi ini juga bisa karena adanya gejala serangan jantung. 

Mengalami Xanthoma 

Tingginya kadar kolesterol di dalam darah juga bisa menyebabkan pasien mengalami xanthoma. Xanthoma sendiri merupakan kondisi dimana terjadi penumpukan lemak dan biasanya terjadi di dekat kelopak mata bagian bawah. Beberapa orang juga bisa mengalami xanthoma di bagian tubuh lainnya. 

Xanthoma umum dialami oleh mereka yang mengalami kondisi obesitas. Sehingga penumpukan lemak kemudian membentuk gumpalan kecil di bagian tubuh tertentu. Selain di dekat kelopak mata juga bisa di area persendian. Sehingga xanthoma tidak selalu disebabkan oleh kolesterol tinggi. 

Hanya saja, jika tubuh tidak bermasalah dengan lemak berlebihan atau artinya tidak mengalami kegemukan. Maka ada baiknya mengecek kadar kolesterol di dalam darah. Jika memang penyebabnya adalah kolesterol tinggi, maka setidaknya bisa ditangani sejak dini untuk mencegah komplikasi. 

Mengalami disfungsi Ereksi 

Kolesterol yang berlebih memang akan mengganggu aliran darah, dan hal ini bisa menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan. Mulai dari menyebabkan hipertensi, masalah pada jantung, dan kemudian juga memberikan masalah pada kehidupan seksual. Dimana pada pria, bisa menyebabkan disfungsi ereksi. 

Ereksi secara normal membutuhkan aliran darah yang lancar sehingga saat terhambat, ereksi ini kemudian mengalami gangguan. Hal ini tentunya akan menurunkan kualitas kehidupan seksual bersama pasangan. Apabila gejala kolesterol tinggi satu ini diikuti oleh gejala lainnya seperti penjelasan sebelumnya. 

Maka perlu mengecek kadar kolesterol di dalam darah, jika memang terlalu tinggi. Maka mau tidak mau harus mencoba untuk menurunkannya mulai dengan mengkonsumsi obat secara rutin yang sudah diresepkan oleh dokter. Sampai merubah gaya hidup agar lebih sehat. Seperti makan lebih sehat, rajin olahraga, tidur cukup, dan lain sebagainya. 

Jika gejala kolesterol tinggi tersebut dialami, maka segera cek kadar kolesterol ke dokter atau ke klinik terdekat. Selanjutnya bisa mengkonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter atau mencoba mengatasinya dengan cara alami. Misalnya dengan mengikuti saran dokter untuk aktif berolahraga dan menjaga pola makan agar sehat dan bergizi seimbang. 

Jika punya masalah dengan kolesterol tinggi dan tidak kunjung membaik. Maka untuk mencegah komplikasi seperti serangan jantung, bisa mencoba konsultasi intens kepada Konsultan Kesehatan PT Autoimun Care Indonesia.

Redaksi Autoimuncare

Tim Redaksi memastikan artikel sesuai standar Kebijakan Redaksional Autoimuncare. Seluruh artikel di Autoimuncare melewati proses penyuntingan bertahap dari ahli medis dan ahli bahasa agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan mudah dimengerti pembaca.

Recent Posts

Cara Menggunakan Alat Tes HIV Mandiri

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia,…

2 tahun ago

Penyebab dan Cara Menghilangkan Keputihan Tanpa Obat

Keputihan kerap kali mengganggu aktivitas sehari-hari bagi perempuan. Selain menyebabkan perasaan tidak nyaman, bau yang…

2 tahun ago

Cara Menghilangkan Gatal Secara Alami dan Cepat

Menurut National Eczema Association (NEA), diketahui bahwa sensasi gatal pada kulit yang tidak teratasi bisa…

2 tahun ago

Apakah Menelan Sperma Bisa Hamil?

Informasi apakah menelan sperma bisa hamil adalah mitos belaka. Sebab faktanya sendiri, saluran reproduksi wanita…

2 tahun ago

6 Makanan yang Mengandung Zat Besi & Rekomendasi Asupan

Zat besi adalah komponen pokok dari hemoglobin, sejenis dari protein di dalam sel darah merah…

2 tahun ago

Perlu Tau! Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronik

Meskipun sama-sama disebut gagal ginjal ternyata ada perbedaan gagal ginjal akut dan kronik sangat signifikan…

2 tahun ago

This website uses cookies.