Kesehatan Liver

Donor Darah – Pengertian, Manfaat, Syarat Hingga Efek Samping

Hari donor darah sedunia seringkali menjadi momen untuk melakukan donor darah massal. Jika anda ingin mengikuti jejak mereka, boleh sekali. Asalkan, pastikan tubuhmu dalam kondisi prima sehingga memenuhi persyaratan donor darah. Lantas, apa saja yang perlu diperhatikan saat donor darah? Simak penjelasannya pada artikel berikut ini! 

Pengertian Donor Darah 

Donor darah adalah aktivitas memberikan atau menyumbangkan darah secara sukarela untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Darah dari setiap pendonor akan dikumpulkan lewat jarum steril sekali pakai, kemudian ditampung dalam kantong darah steril.

Dilansir dari laman Halo Sehat, umumnya sekali mendonor, darah pendonor akan diambil sebanyak sekitar 500 ml. Ini kurang lebih 8% dari total keseluruhan darah manusia.

Prosedur ini bisa jadi dilakukan dengan menyumbangkan darah utuh atau komponen darah tertentu, seperti trombosit atau plasma. Jumlah yang diberikan dalam prosedur donor darah komponen darah tertentu ini akan bergantung pada tinggi badan, berat badan, dan jumlah trombosit anda.

Pelaksanaannya tidak boleh sembarangan, sebab telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 2/2011 tentang pelayanan donor darah yang diatur oleh Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai tujuan sosial dan kemanusiaan.

Manfaat Donor Darah

Mengikuti kegiatan donor darah tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, namun juga anda sebagai pendonor. Berikut adalah manfaat untuk kesehatan badanmu. 

  1. Meningkatkan kesehatan jantung

Prosedur ini secara teratur dapat mengurangi kekentalan darah anda, yang merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit jantung. Selain itu, aktivitas ini juga dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung dan stroke.

  1. Mengurangi risiko kanker

Donor darah juga dapat mengurangi risiko kanker, seperti kanker hati, kanker paru-paru, kanker usus besar, dan kanker tenggorokan.

  1. Membakar kalori

Dengan menyumbangkan darahmu sekitar 500 ml, sebenarnya anda juga telah membakar kalori sekitar 650 kalori.

Syarat Donor Darah

Meski memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, ternyata tidak semua orang memenuhi syarat donor darah. Maka sebelum mendonorkan darah, perhatikan dulu persyaratan sebagai berikut:

  • Berusia 17–70 tahun
  • Berat badan minimal 45 kg
  • Nilai tekanan darah normal atau berkisar antara 90/60–120/80 mmHg
  • Kadar hemoglobin sekitar 12,5-17 g/dL dan tidak lebih dari 20 g/dL
  • Jarak waktu donor darah terakhir minimal 3 bulan atau 12 minggu, jika sebelumnya sudah pernah menjadi pendonor
  • Tidak sedang dalam kondisi sakit atau memiliki keluhan tertentu, seperti lemas atau demam
  • Bersedia menyumbangkan darah secara sukarela dengan menyetujui informed consent
  • Pendonor juga harus memiliki kondisi kesehatan yang baik dan tidak memiliki penyakit tertentu yang dapat menular melalui darah. 

Selain itu, ada beberapa kondisi lain yang  tidak boleh dimiliki oleh seorang pendonor, di antaranya:

  • Menderita penyakit tertentu, seperti diabetes, kanker, penyakit jantung, masalah paru-paru, atau gangguan fungsi ginjal
  • Memiliki tekanan darah tinggi atau rendah
  • Menderita epilepsi atau sering kejang
  • Menderita penyakit menular atau berisiko tinggi terkena penyakit menular, seperti sifilis, HIV/AIDS, hepatitis B, hepatitis C, atau malaria
  • Mengonsumsi obat-obatan atau sedang menjalani pengobatan tertentu
  • Memiliki gangguan perdarahan, seperti hemofilia
  • Memiliki riwayat penggunaan narkoba dalam bentuk suntik
  • Memiliki kecanduan terhadap minuman keras

Apakah perempuan yang sedang menstruasi boleh donor darah? 

Pertanyaan ini mungkin sering terbesit di kepala. Jawabannya adalah boleh. Namun dengan catatan, asalkan tidak sedang merasakan sakit atau kadar hemoglobinnya normal saat melakukan donor darah.

Beri tahu sejujurnya tentang kondisi kesehatan dan gaya hidup anda kepada petugas donor sebelum mengambil darah. Hal ini bertujuan untuk memastikan kesehatanmu tidak akan terganggu dan untuk menghindari risiko yang dapat dialami penerima darah.

Apa yang Harus Diperhatikan Sebelum Donor Darah

Agar badanmu tetap sehat dan kualitas darahnya juga baik, maka dianjurkan untuk cek beberapa hal ini.

  1. Pastikan anda dalam kondisi bugar dan sehat agar kualitas darah juga baik. Untuk menjaga kualitas darah maka sebelum melakukan donor darah sebaiknya hindari konsumsi makanan berlemak dan usahakan untuk mencukupi asupan protein, vitamin C, dan zat besi. Tidak lupa, perbanyak juga minum air putih.
  2. Disarankan untuk tidak melakukan aktivitas fisik atau olahraga berat dan tidak mengonsumsi minuman keras setidaknya 1 hari sebelum melakukan donor darah.

Petugas akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengevaluasi sebelum pengambilan darah, apakah anda layak menjadi pendonor atau tidak. 

Efek Samping 

Selain dampak-dampak positif bagi kesehatan yang telah disebutkan di atas, donor darah ternyata juga bisa memberikan efek samping bagi tubuhmu jika proses pengambilan darahnya tidak dilakukan sesuai prosedur yang tepat. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Infeksi

Jika proses pengambilan darah tidak dilakukan secara steril – misalnya jarum tidak baru dan tidak steril atau tempat penyuntikan tidak dibersihkan terlebih dahulu – maka pendonor akan berisiko terkena infeksi berbagai penyakit. Oleh karena itu patuhi aturan dan petunjuk yang diberikan.

  1. Nyeri dan Memar

Tempat penyuntikan pastinya akan terasa nyeri. Namun, jika proses penyuntikannya tidak dilakukan dengan benar atau kesulitan mendapat akses terhadap pembuluh darah, maka kondisi memar pun bisa muncul.

  1. Reaksi donor

Gejala-gejala yang muncul akibat donor darah sering disebut reaksi donor. Ketika tubuh secara mendadak kehilangan sejumlah darah, pastinya akan menyebabkan ketidakseimbangan sistem di dalam tubuh. Gejala yang paling sering dirasakan adalah mual, muntah, pusing, lemas, napas cepat, berkeringat, hingga pingsan.

  1. Perdarahan tidak berhenti

Jika pendonor memiliki riwayat penyakit seperti hemofilia namun tidak terdeteksi sebelum melakukan donor darah, ini berbahaya. Kondisi ini bisa saja menyebabkan perdarahan tidak berhenti di tempat penyuntikan.

Cegah Hepatitis Agar Bisa Donor Darah

Penderita hepatitis B dan C adalah salah satu syarat yang tidak bisa melakukan donor darah, karena virus tersebut menentap di dalam tubuh, sehingga penderita hepatitis B dan C yang sedang sakit maupun sudah sembuh tidak bisa melakukan donor darah.

Oleh karenanya, saatnya cegah hepatitis dari sekarang agar anda bisa ikut berpartisipasi untuk donor darah. 

Jaga pola hidup sehat dan jangan lupa konsumsi obat herbal LVCARE. LVCARE merupakan obat herbal yang mengandung ekstrak herbal pilihan, yakni ekstrak kunyit, ekstrak temulawak, dan ekstrak mahkota dewa. Ketiga ekstrak tersebut diproses lanjutan secara modern dengan teknologi nano yang mampu meningkatkan efek terapi. 

Membantu mengatasi gangguan kesehatan pada liver dan memperbaiki sel-sel yang rusak di organ liver. Sehingga bisa kembali sehat, bebas beraktivitas, dan leluasa dalam beribadah.

Redaksi Autoimuncare

Tim Redaksi memastikan artikel sesuai standar Kebijakan Redaksional Autoimuncare. Seluruh artikel di Autoimuncare melewati proses penyuntingan bertahap dari ahli medis dan ahli bahasa agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan mudah dimengerti pembaca.

Recent Posts

Cara Menggunakan Alat Tes HIV Mandiri

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia,…

2 tahun ago

Penyebab dan Cara Menghilangkan Keputihan Tanpa Obat

Keputihan kerap kali mengganggu aktivitas sehari-hari bagi perempuan. Selain menyebabkan perasaan tidak nyaman, bau yang…

2 tahun ago

Cara Menghilangkan Gatal Secara Alami dan Cepat

Menurut National Eczema Association (NEA), diketahui bahwa sensasi gatal pada kulit yang tidak teratasi bisa…

2 tahun ago

Apakah Menelan Sperma Bisa Hamil?

Informasi apakah menelan sperma bisa hamil adalah mitos belaka. Sebab faktanya sendiri, saluran reproduksi wanita…

2 tahun ago

6 Makanan yang Mengandung Zat Besi & Rekomendasi Asupan

Zat besi adalah komponen pokok dari hemoglobin, sejenis dari protein di dalam sel darah merah…

2 tahun ago

Perlu Tau! Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronik

Meskipun sama-sama disebut gagal ginjal ternyata ada perbedaan gagal ginjal akut dan kronik sangat signifikan…

2 tahun ago

This website uses cookies.