Anda pernah atau sering melakukan hubungan beresiko? Maka Anda telah melakukan salah satu penyebab terinfeksinya HIV. Tanda HIV pada pria biasanya muncul ruam di kulit atau mengalami penyakit kelamin atau IMS. Penyakit kelamin adalah salah satu gejala dari beberapa gejala yang lain.
Tanda HIV bisa diketahui setelah berhubungan seks beresiko sekitar 3 minggu setelahnya. Jika anda langsung merasa pusing/demam setelah melakukan seks beresiko itu mungkin hanya sugesti saja.
Untuk mengetahui informasi lebih lengkap silahkan membaca artikel tanda tanda HIV pada pria. Berikut lengkapnya:
Secara umum, tanda HIV pada pria sebagai berikut.
Secara spesifik, tanda HIV pada pria sebagai berikut.
Gonore, sifilis, kutil kelamin, moluskum kontagiosum, klamidia, kutu kelamin, herpes genital, chancroid, dan penyakit lainnya dapat menyebar melalui perilaku seksual yang tidak aman. Penyakit yang berbeda ini dikategorikan secara medis sebagai IMS (infeksi menular seksual) (IMS).
Penderita mengalami napas pendek henti napas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seperti terserang infeksi virus lainya (pneumonia). Tidak jarang, diagnosis pada stadium awal gejala HIV AIDS diduga sebagai TBC.
Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.
Penderita HIV mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% di bawah normal. Gangguan pada sistem protein dan energi di dalam tubuh seperti ini dikenal sebagai malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/ penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diare kronik, kondisi letih dan lemah, serta kurang bertenaga.
Terjadinya gangguan pada persyarafan pusat yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan, dan respon anggota gerak lambat. Pada sistem persyarafan ujung (peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, refleks tendon yang kurang, serta selalu mengalami tensi darah rendah dan impoten.
Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simpleks) atau cacar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Gejala lainya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (folliculitis), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak), dan eczema atau psoriasis.
Seseorang dapat tertular HIV karena kontak langsung dengan penderita. Berikut cara penularan HIV kepada orang lain.
Transfusi darah yang mengandung HIV dapat menularkan virus tersebut kepada orang lain. Selain itu, pemakaian jarum suntik yang tidak steril dan digunakan secara bergantian dapat menularkan HIV jika sebelumnya digunakan oleh penderita HIV. Dalam beberapa kasus yang terjadi penularan HIV juga bisa melalui pemakaian pisau cukur bersama dan peralatan seperti manicure pedicure yang tidak steril.
Hubungan seks bisa menjadi salah satu cara penularan HIV. Adapun aktivitas seks yang dilakukan secara bebas dengan sering berganti pasangan memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi terkena penularan infeksi HIV. Selain itu, perilaku seks anal juga diketahui paling berisiko dalam penularan HIV.
Organ tubuh yang dijadikan donor untuk orang baru bisa saja terdapat virus di dalamnya. Oleh karena itu lebih telitilah dalam melakukan transplantasi.
Tes dilakukan melalui sampel darah, air liur, atau urin. Setiap orang yang mungkin telah terpajan HIV atau berhubungan seks tanpa kondom juga harus mengikuti tes HIV.
Lalu, seberapa sering seorang pria harus dites HIV?
Pria yang aktif secara seksual harus dites untuk HIV setidaknya sekali dalam seumur hidup mereka sebagai bagian dari perawatan kesehatan rutin mereka. CDC merekomendasikan bahwa setiap orang yang berusia antara 13 – 64 harus mengikuti tes HIV. Sementara itu, orang dengan faktor risiko spesifik direkomendasikan harus mengikuti tes setidaknya setahun sekali. Rekomendasi ini berlaku untuk pria gay dan biseksual, dan pria yang berhubungan seks dengan pria, dan pengguna narkoba suntikan.
Itulah beberapa gejala HIV AIDS yang dapat dikenali. Kenali gejala HIV AIDS dari dini sehingga bisa terdeteksi dan mendapatkan penanganan yang akurat. Jika dirasa sudah mengalami gejala HIV AIDS, segera lakukan konsultasi dengan dokter dan lakukan tes HIV AIDS.
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia,…
Keputihan kerap kali mengganggu aktivitas sehari-hari bagi perempuan. Selain menyebabkan perasaan tidak nyaman, bau yang…
Menurut National Eczema Association (NEA), diketahui bahwa sensasi gatal pada kulit yang tidak teratasi bisa…
Informasi apakah menelan sperma bisa hamil adalah mitos belaka. Sebab faktanya sendiri, saluran reproduksi wanita…
Zat besi adalah komponen pokok dari hemoglobin, sejenis dari protein di dalam sel darah merah…
Meskipun sama-sama disebut gagal ginjal ternyata ada perbedaan gagal ginjal akut dan kronik sangat signifikan…
This website uses cookies.