Seseorang yang sudah positif HIV perlu menerapkan gaya hidup yang sehat selama masa pengobatan HIV, salah satunya dengan rutin berolahraga. Kegiatan olahraga akan memberikan manfaat yang menguntungkan bagi pasien. Hanya saja karena pasien HIV mengalami masalah dengan daya tahan tubuh yang lebih lemah dibanding orang tanpa HIV.
Maka terdapat beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan pasien agar bisa rutin berolahraga tanpa resiko yang membahayakan. Penjelasan lengkap mengenai olahraga bagi pasien HIV bisa disimak di bawah ini.
Virus penyebab HIV akan menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi penyebab penyakit. Kondisi ini rupanya juga membuat tubuh memiliki karakter baru yakni mudah lelah. Sehingga melakukan kegiatan olahraga memberi tantangan baru.
Pemilihan olahraga yang tepat dan memperhatikan berbagai hal yang berhubungan dengan kegiatan menyehatkan ini. Akan membantu pasien menikmati olahraga dan mampu melakukannya secara rutin. Ketika rutin berolahraga maka pasien bisa menikmati sejumlah manfaat berikut:
Mengingat kondisi tubuh pasien HIV tidak lagi sama dengan kondisi ketika belum terinfeksi oleh virus HIV. Maka tidak semua olahraga aman untuk dilakukan, hanya olahraga tertentu yang memang memiliki resiko rendah dan manfaatnya dibutuhkan oleh tubuh pasien. Berikut olahraga yang direkomendasikan:
Rekomendasi olahraga pertama yang menunjang pengobatan HIV yang dijalankan sekaligus sebagai cara meningkatkan CD4 adalah olahraga ketahanan. Olahraga jenis ini juga bisa disebut dengan istilah strength training. Manfaatnya adalah untuk membentuk massa otot dan juga meningkatkan kekuatan tubuh.
Massa otot sangat penting untuk terbentuk dengan baik sebab HIV bisa menurunkan massa otot dan efeknya berat badan turun secara drastis. Olahraga yang bisa membangun massa ini contohnya adalah olahraga angkat beban seperti angkat barbel. Namun pastikan tidak mengangkat barbel kelewat berat karena meningkatkan resiko cedera.
Pilihan lainnya adalah olahraga push up dan juga pull up yang bisa dilakukan tanpa alat. Sekaligus bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, sehingga membantu pasien untuk mengatur jadwal olahraga. Semakin rutin semakin baik dan rutin disini tidak harus setiap hari.
Anda bisa memulai kebiasaan olahraga ini seminggu 2-3 kali, awal-awal biasanya kurang disiplin. Namun seiring berjalannya waktu bisa lebih disiplin di hari-hari yang sudah ditentukan. Jika kondisi tubuh sudah memungkinkan tidak ada salahnya menambah intensitas olahraga, misalnya menjadi 4 kali dalam seminggu.
Olahraga yang aman berikutnya adalah olahraga kardiovaskuler, sesuai dengan namanya olahraga ini berhubungan kardiovaskular yakni jantung dan paru-paru. Jadi semua olahraga yang bisa melatih kekuatan dua organ vital tersebut sangat tepat untuk dilakukan secara rutin.
Misalnya adalah berenang, berlari, jogging, bersepeda, lompat tali, dan juga aerobik. Olahraga kardiovaskular akan membantu menguatkan jantung dan paru-paru sekaligus menjaga keduanya berfungsi dengan baik. Olahraga ini pada akhirnya akan membantu memompa darah dan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.
Olahraga jenis ini juga bisa menurunkan resiko komplikasi di organ vital, khususnya di jantung dan paru-paru tadi. Jadi tidak ada salahnya rutin melakukan salah satu jenis kardiovaskular. Misalnya jika suka berenang maka bisa berenang antara 1-2 kali dalam seminggu, begitupun dengan olahraga kardiovaskular lainnya.
Olahraga dengan resiko sangat minim akan sangat aman dilakukan pasien HIV, sehingga bisa memilih olahraga dengan efek relaksasi. Misalnya saja yoga dan juga Tai Chi. Keduanya membantu melatih kekuatan maupun kelenturan otot tubuh, bonusnya adalah membantu melatih emosi dan pikiran.
Yoga maupun Tai Chi sangat efektif meredam maupun mencegah stres dan depresi yang dijamin mudah dialami pasien HIV maupun penyakit kronik lainnya. Anda bisa memilih salah satu atau menjalankan keduanya, tinggal disesuaikan dengan selera maupun kondisi.
Selama rutin dilakukan maka keduanya sama-sama memberi manfaat relaksasi tadi. Selain itu bisa menjadi cara meningkatkan CD4 secara alami berdampingan dengan terapi ARV maupun metode pengobatan lain yang tengah dijalankan. Jadi, silahkan mengatur jadwal dan disesuaikan dengan kondisi tubuh.
Supaya tetap aman dan nyaman dalam menjalankan kegiatan olahraga di atas selama masa pengobatan HIV. Maka perlu memperhatikan sejumlah hal penting berikut ini:
Penyakit HIV memang tidak bisa disembuhkan, namun pasien bisa tetap berupaya untuk menjaga dan meningkatkan taraf hidupnya. Salah satunya dengan memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat dengan melibatkan kegiatan olahraga rutin selama masa pengobatan HIV. Membantu memilih olahraga yang tepat dan memberi dampingan selama melakukannya. Maka bisa berkonsultasi dengan Konsultan Kesehatan PT. Autoimun Care Indonesia melalui kontak 0822 1122 6676.
PT. Autoimun Care Indonesia memberikan fasilitas konsultasi gratis untuk Anda yang memiliki keluhan penyakit, masalah mengenai HIV dan Obat Herbal HIV.
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia,…
Keputihan kerap kali mengganggu aktivitas sehari-hari bagi perempuan. Selain menyebabkan perasaan tidak nyaman, bau yang…
Menurut National Eczema Association (NEA), diketahui bahwa sensasi gatal pada kulit yang tidak teratasi bisa…
Informasi apakah menelan sperma bisa hamil adalah mitos belaka. Sebab faktanya sendiri, saluran reproduksi wanita…
Zat besi adalah komponen pokok dari hemoglobin, sejenis dari protein di dalam sel darah merah…
Meskipun sama-sama disebut gagal ginjal ternyata ada perbedaan gagal ginjal akut dan kronik sangat signifikan…
This website uses cookies.