Penyakit Diabetes basah pada orang yang menderita penyakit ini, tetapi bentuk badannya masih gemuk. Kalau dalam ilmu kedokteran dibagi menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II. Lalu apa perbedaan kedua jenis tersebut? Yuk disimak!
Penyakit gula tipe I merupakan penyakit diabetes yang sudah tidak dapat memproduksi insulin. Sehingga mereka harus disuntik insulin setiap harinya. Penyakit tipe ini bisa terjadi pada anak-anak dan juga remaja. Berat badan juga kurus kering, hal ini yang biasa disebut dengan penyakit gula kering pada masyarakat.
Cara pengobatannya mereka harus melakukan diet gula, olahraga yang teratur dan juga suntik insulin setiap saat untuk menormalkan kadar gula dalam darah. Selanjutnya penyakit diabetes tipe II, penyakit lebih banyak di derita pada orang yang berumur 40 tahun ke atas. Selain itu kadar insulin dalam tubuh juga masih terkontrol, sehingga tidak perlu melakukan suntik insulin setiap harinya. Penyakit diabetes tipe II ini, juga biasa disebut dengan penyakit diabetes basah.
Penyakit diabetes basah adalah istilah yang dikenakan pada diabetes golongan 2 yang berada di fase lanjut. Diabetes ini biasanya terjadi pada orang-orang lanjut usia. Penyebabnya adalah kadar gula darah yang sangat tinggi dan biasanya jauh berada di atas kadar gula darah penderita diabetes kering.
Gejala dan tanda-tanda yang sama antara penyakit diabetes basah dan kering diantaranya adalah :
Gejalanya adalah adanya infeksi pada jaringan kulit, jaringan saraf, dan jaringan otot. Infeksi ini diakibatkan oleh bakteri Clostridium perfringens atau Bacillus fusiformis. Secara alami, infeksi biasanya terjadi pada daerah yang lembab, seperti mulut, usus, paru-paru, serviks, dan juga vulva. Sedangkan pada penderita diabetes basah, infeksi banyak terjadi di daerah kaki.
Baca juga Gejala Diabetes Kering Yang Harus Kamu Ketahui
Gelaja dan tanda penyakit diabetes basah yang paling mudah terdeteksi adalah adanya infeksi yang sebenarnya berawal dari luka. Karena kadar gula darah yang tinggi, luka menjadi susah sembuh. Keadaan ini membuat bakteri hinggap dan akhirnya tumbuh berkembang sehingga infeksi bertambah parah. Jika dibiarkan, keadaan ini bisa berujung pada kebusukan sehingga bagian tersebut harus diamputasi (dipotong).
Waspadai apabila mengalami gejala penyakit diabetes, segera lakukan pemeriksaan sebelum mengalami diabetes yang lebih parah. menghindari diabetes dengan memeriksakan gula darah. Setiap orang yang berusia diatas 45 tahun harus memiliki jadwal rutin pemeriksaan kadar gula darah setiap 3 tahun sekali. Namun, jika seseorang termasuk kelompok dengan faktor risiko tinggi, pemeriksaan rutin harus dimulai pada usia lebih dini.
Berikut penyebab gangguan diabetes basah:
Diabetes basah adalah istilah yang dipakai masyarakat indonesia, sedangkan istilah dokter adalah diabetes tipe 2.
Untuk informasi lebih detail atau Anda sedang mengalami penyakit diabetes basah bisa konsultasi gratis dengan layanan kami Autoimun Care.
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia,…
Keputihan kerap kali mengganggu aktivitas sehari-hari bagi perempuan. Selain menyebabkan perasaan tidak nyaman, bau yang…
Menurut National Eczema Association (NEA), diketahui bahwa sensasi gatal pada kulit yang tidak teratasi bisa…
Informasi apakah menelan sperma bisa hamil adalah mitos belaka. Sebab faktanya sendiri, saluran reproduksi wanita…
Zat besi adalah komponen pokok dari hemoglobin, sejenis dari protein di dalam sel darah merah…
Meskipun sama-sama disebut gagal ginjal ternyata ada perbedaan gagal ginjal akut dan kronik sangat signifikan…
This website uses cookies.